Muhammad Casmali Parli atau yang dikenal sebagai Charly Van Houten merasa dirinya memang terlahir untuk menjadi seorang musisi. Bagaimana tidak, vokalis Setia Band itu telah mengenal musik sejak masih sangat kecil.
Hal tersebut bukanlah sebuah kebetulan. Charly Van Houten lahir di keluarga yang akrab dengan musik. Hampir seluruh anggota keluarganya aktif di bidang tersebut.
"Tiba-tiba aja senang musik. Karena lingkungan aku kan keluarga (dekat dengan) musik semua. Nenek dulu sinden wayang golek, terus juga kakaknya ibu juga bermain dangdut orkes," ujar Charly Van Houten saat berbincang dengan detikcom di kawasan Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (17/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus Ibu juga dulu penyanyi sinden juga. Bapak dulu pemain calung. Jadi memang ruang lingkup seni musik itu sangat lekat. Jadi mau nggak mau mungkin karena lingkungan pengaruhnya besar jadi kebawa. Aku akhirnya bisa main gitar, ikutan bahana-bahana suara pelajar segala macam," sambungnya lagi.
Charly Van Houten mulai belajar bermain gitar sejak duduk di bangku SD. Pria kelahiran 5 November 1979 itu sudah menciptakan lagu sejak duduk di bangku SMP.
"Sudah bikin lagu tuh, lagu pertama SMP kelas 1. Judulnya tuh Maaf kalau nggak salah. Lirik dan musiknya, (tentang) perjalanan cinta," kenang Charly Van Houten sembari tertawa.
Menariknya, lagu tersebut belum pernah diperdengarkan ke publik. Tapi, Charly Van Houten berniat akan merilisnya suatu saat nanti.
"Nggak ada, lagu itu memang nggak dirilis. Nanti suatu saat akan aku rilis," katanya.
"Nanti aja tunggu momentum yang tepat, momentum-momentum yang punya kenangan sendiri," sambungnya lagi.
Sejak masa SMP, Charly Van Houten menjalani karier bermusiknya demi eksistensi. Hobinya itu terus berlanjut sampai di bangku kuliah hingga berkali-kali tergabung dalam band yang berbeda-beda.
"Dulunya punya band juga di kampung. Namanya Cabe Ijo Band. Itu pertama kali. Terus bikin lagi juga ada Coconut, terus pas di kuliah bikin lagi namanya After Close dan terus aku bantuin band-band lain di kafe," tuturnya.
"Yang rekamannya After Close pertama, itu agak nge-rock, terus bawain satu lagu, naik. Pada zaman itu media belum terlalu besar seperti ini. Akhirnya aku keluar dari After Close udah beres buat ST12," tutup Charly Van Houten.
Kini, karier Charly Van Houten sudah berhasil sampai ke puncak. Tapi pelantun Saat Terakhir itu tidak mudah puas. Ia bertekad ingin mengumpulkan pengalaman hingga karier bermusiknya seakan abadi, tak lekang oleh zaman.
(hnh/srs)