Kisah Hidup-Mati Bisma Karisma dalam Yang Suri

Kisah Hidup-Mati Bisma Karisma dalam Yang Suri

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Selasa, 21 Jul 2020 12:22 WIB
Bisma Karisma, Rangga dan Reza SM*SH
Bisma Karisma cerita menggarap lagu Yang Suri / Foto: Gus Mun/detikHOT
Jakarta -

Bisma Karisma belum lama ini mengeluarkan Yang Suri. Lagu itu menjadi debut untuk karier solonya yang diluncurkan setelah menulisnya selama empat tahun.

Sebagaimana judul lagunya, proses empat tahun itu dilalui karena rupanya lagu ini sempat dianggap 'mati suri' oleh Bisma. Sempat didiamkan beberapa saat, sejumlah bank lagu yang pernah dibuat Bisma.

"Lagu Yang Suri ini mengalami mati suri beneran. Jadi ibaratnya mati suri semua datanya hilang total. Hilangnya juga nggak tahu, hanya lagu ini doang semua file hilang dan akhirnya buat ulang dari kemarin yang hilang," ungkap Bisma dalam konferensi pers virtual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari lagu yang tersisa itu, akhirnya Bisma membuat kembali lagu itu bersama Lafa Pratomo. Bisma mengamini pendapat banyak orang bahwa di lagu ini, ia terlihat berbeda dari apa yang ia tampilkan sebelumnya.

"Saya nulis bareng Lafa. Banyak yang bilang sangat beda mungkin karena proses pembuatannya empat tahun juga jadi cukup berbeda signifikanlah. Di balik lagu ini ruangan eksklusif hanya berdua Lafa Pratomo, produser," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Yang Suri menjadi lagu pembuka untuk mini album yang akan digarap Bisma Karisma. Dalam mini album nanti, akan terdapat lima lagu yang memiliki nuansa yang berbeda-beda.

"Ini menjadi pijakan pertama untuk rangkaian mini album, sekitar kurang lebih ada lima lagu yang akan saya teruskan setelah lagu suri ini yang memang rasanya beda-beda lagi. Energinya beda-beda lagi," kata Bisma.

Dia menyambung, mini albumnya nanti akan menunjukkan sisi lainnya yang mungkin belum banyak diketahui orang lain. "Lafa ingin menceritakan saya yang nggak jelas dan memusingkan, banyak mau, pengin ini itu, nanti dia akan dimunculkanlah ya," tuturnya.

Yang Suri merupakan lagu yang berangkat dari pengalaman pribadi Bisma yang terjadi di 2007. Saat itu ia mengalami penjambretan yang membuat jari telunjuknya putus.

Lagu itu bercerita mengenai pengalamannya berada di titik antara hidup dan mati. Dari situ, ia menyadari bahwa dalam hidup pasti ada ketidakpastian.

"Sampai syahadat saat mau operasi karena nggak tahu hidup lagi atau nggak. Ternyata hidup lagi dan ketemu lagi dengan orang yang sayang sama saya. Lagu ini jd personal sangat dalam buat saya," kisah dia.

"Lagu ini penting buat saya supaya bercermin akan ketidakpastian ada dalam hidup, kendala pasti ada, ketika ada di proses perjuangan butuh ketenangan, sabar," ucapnya lagi.




(srs/doc)

Hide Ads