"Glenn salah satu musisi yang memberikan perhatian luar biasa pada Ambon. Glenn menjadi ikon kami untuk meyakinkan banyak orang dalam perjalanan Ambon hingga menjadi city of music," kenang Richard dalam telewicara video, Senin (13/4/2020).
Ia menyebutkan, "Glenn bertindak sebagai komunikator, antara satu kepentingan yang satu dan yang lain, Glenn menjadi katalisator yang luar biasa."
Kini sang musisi yang banyak memperkenalkan musikalitas kota Ambon itu telah meninggal dunia. Glenn Fredly tutup usia pada 8 April 2020 di umur 44 tahun.
Untuk mengenang jasa-jasa dan perjuangan Glenn Fredly dalam memperkenalkan Ambon hingga ditetapkan sebagai kota musik, Wali Kota Ambon mengungkapkan rencana warganya untuk mendirikan sebuah museum yang memuat dokumentasi musik.
Nantinya, setelah berdiri, museum tersebut akan dinamai museum Glenn Fredly. Sebab, menurut Richard, adanya museum musik itu merupakan salah satu gagasan dari pelantun 'Kasih Putih' itu.
Selain museum, Richard juga mengatakan pihaknya tengah dalam proses penulisan buku yang memuat perjalanan karier dan perjuangan Glenn Fredly di dunia musik.
"Supaya sosok Glenn bisa dikenang terus, dalam waktu dekat kami akan membuat dokumen resmi dalam buku untuk mengenang Glenn, buku tentang dia 25 tahun berkarier. Bukunya ditulis di Jakarta dan ditulis juga di Ambon," ungkapnya.
"(Glenn) memperlihatkan obsesi dia yang besar (untuk) membangun pusat dokumentasi musik, (bila sudah berdiri) museum musik itu akan kami sebut Museum Glenn Fredly," sambung dia.
Baca juga: Kecintaan Glenn Fredly Pada Timur Indonesia |
Meski merasa kehilangan akan sosok Glenn Fredly yang ia sebut sangat dekat di hati warga Ambon, akan tetapi Richard mengatakan tidak seharusnya kepergian sang musisi terus menerus mendatangkan kesedihan.
"Indonesia bersyukur dan berterima kasih karena ada sosok musisi seperti Glenn. Paling tidak dia mewarisi sebuah spirit yang luar biasa. Kami bertekad, Glenn boleh pergi tapi 'Glenn-glenn' baru harus muncul," ucapnya.
(srs/dar)