Pria asal Surabaya itu lahir pada 18 Juli 1952. Ia meninggal dunia pada hari ini, Jumat (21/2/2020) pada usia 68 tahun.
Saat ini, dibanding namanya, lagunya yang berjudul 'Bento' begitu terkenal. Sayangnya, besarnya karya tersebut tidak membuatnya sejahtera di hari tua.
Naniel mengidap stroke sejak beberapa tahun terakhir. Ia juga mengalami patah tulang saat jatuh di warung apresiasi Bulungan, belum lama ini.
Di dunia hiburan, Naniel adalah orang lama. Ia menjadi wartawan untuk desk hiburan selama sekitar lima tahun sejak medio 1980-an.
Sebelum dan setelah itu, hidupnya begitu dengan dengan seni. Ia juga ikut mendirikan grup musik legendaris, Swami, bersama Sawung Jabo, Iwan Fals, Nanoe, Inisisri, Jockie Suryoprayogo, Totok Tewel hingga Setiawan Dodi.
Beberapa lagu, selain 'Bento', juga lahir dari dirinya, seperto 'Sangkala', 'Condet', hingga lagu bertema kritik sosial, 'Esek Esek Udug Udug'.
Naniel juga dikenal sebagai motor Konser Rakyat Leo Kristi. Ia termasuk tim inti di konser itu bersama almarhum Leo Kristi dan Mung Sriwiyana.
Mengingat 'Bento' yang begitu fenomenal, bahkan hingga saat ini, begitu bertolak belakang dengan kehidupan Naniel. Meski begitu, ia mengaku tidak pernah merasa kekurangan dan bahagia dengan keserdehanaannya.
Kehilangan seorang sahabat juga membuat Iwan Fals berduka. Ia ikut mendoakan temannya tersebut.
"Selamat Jalan Naniel, Semoga mendapat tempat yg layak disisiNya & Keluarga ikhlas menerimanya, Innalilahi wa innailaihi rojiun," tulis Iwan Fals, Jumat (21/2/2020).
(dar/nu2)