Jakarta -
Efek Rumah Kaca (ERK) merilis mini album bertajuk 'Jalan Enam Tiga' yang berisikan empat lagu. Keempat lagu itu antara lain 'Tiba-Tiba Batu', 'Normal yang Baru', 'Jalan Enam Tiga', dan 'Palung Mariana'.
Keempat lagu yang terdapat dalam mini album direkam di Amerika Serikat. Menurut vokalis Cholil Mahmud, ide itu ia cetuskan karena setelah lima tahun tinggal di Negeri Paman Sam itu, ia ingin membuat kenang-kenangan dengan cara mencicipi dapur rekaman di sana.
"Kepikiran mencoba mencari pengalaman rekaman (di Amerika Serikat). Rapat sama anak-anak (personel ERK lainnya) lewat Skype, mereka mau-mau saja. Ya sudah dari situ diomongin segala macam, biaya, kemampuan rekaman di sana, teknisnya gimana," kata Cholil saat ditemui di M Bloc Space, Jakarta Selatan.
Proses penggarapan album tersebut memakan waktu tiga minggu, termasuk dengan lokakarya selama 10 hari dan sisanya digunakan untuk rekaman.
"Jadi yang sudah ada batang lagunya (yang dibuat di Jakarta). Ada satu lagu yang di-workshop-kan, kami latihan di Brooklyn. Dibikin rasanya mirip satu sama lain, (agar lagunya) ada benang merahnya," terang basis Poppy Airil.
Secara garis besar, 'Jalan Enam Tiga' memotret pengalaman yang dirasakan oleh Cholil Mahmud sebagai diaspora Indonesia yang tinggal di New York.
Akan tetapi, menurut para personel Efek Rumah Kaca, lagu-lagu yang terdapat dalam mini album 'Jalan Enam Tiga' juga bisa relevan bila ditempelkan pada konteks sosial dengan apa yang terjadi di Indonesia.
"Sebenernya mungkin yang benar-benar nggak sesuai sama konteks Indonesia itu 'Jalan Enam Tiga'. Karena 'Tiba-Tiba Batu' sama 'Normal yang Baru' itu fenomena global," jelas Cholil.
Meski hanya Cholil Mahmud yang pernah tinggal dalam hitungan tahun di Amerika Serikat, akan tetapi Poppy Airil dan drummer Akbar Bagus Sudibyo mengaku turut mempelajari sekitar selama berada di New York untuk lokakarya dan rekaman.
Hal itu dilakukan agar mereka bisa memiliki sudut pandang mengenai Amerika yang ingin mereka sampaikan di dalam lagu. "Di sela-sela kami workshop, pasti banyak jalan-jalan juga. Misalnya mau ke tempat latihan, pasti mampir kemana," kata Poppy.
"Perspektif kami naik transportasi umum yang enak banget dan sistematis kita sudah ngalamin ini. Mulai dari subway, kereta lokal A, kereta lokal C, jadi lumayan meng-capture dan bisa agak relate," sambungnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman