Sepekan jelang digelarnya Grammy Awards 2020, CEO The Recording Academy, Deborah Dugan, dipecat. Ia kemudian mengungkapkan hal kotor yang ada di tubuh yayasan itu.
Menurut BBC, dalam laporannya, Dugan menyebut bahwa kecurigannya itu berakar dari beberapa kejadian tidak wajar yang ia lihat selama bekerja.
Kecurigaan itu antara lain adalah beberapa anggota komite pengambilan suara mewakili atau memiliki hubungan dengan artis yang dinominasikan, dan memaksakan mereka mendapatkan suara.
Selain itu, Dugan juga mengungkapkan, anggota dewan bisa sewenang-wenang mencalonkan artis yang bahkan tidak masuk dalam daftar panjang dan dewan dianggap memanipulasi proses pemilihan nominasi untuk memastikan sejumlah lagu atau album yang masuk dalam nominasi persis seperti apa yang produser Grammy (Ken Ehlich) inginkan.
Dugan juga mengeluhkan ketidakberagaman anggota dewan di The Recording Academy. Di surat keluhan ia menuliskan, "Di antara 2012 hingga kini, rata-rata dewan diisi oleh 68% laki-laki dan 69% kaukasians (kulit putih)."
The Recording Academy mengatakan, keluarnya Deborah Dugan dari yayasan tersebut karena ia melakukan tindak perundungan pada seorang pegawai perempuan. Akan tetapi tuduhan itu dibantah oleh Dugan.
(dar/nu2)