Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 27 September 2019 karena dirinya diduga mentransfer uang ke mahasiswa yang ikut demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada 24 September 2019. Padahal dirinya hanya menggalang dana bantuan untuk pada peserta demo.
Melihat berita mengenai pengakuan seorang peserta demo bernama Lutfi Alfiandi, yang diancam untuk mengakui bahwa dirinya melempar batu pada aparat, Ananda Badudu pun angkat bicara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mumpung lg rame ngomongin penyiksaan saat penyidikan, mau flashback dikit. Pas sy dibawa ke Polda dl sy pun dipukul, dipiting, dijambak, ditendang, dan dikeplak berkali2."
"Saat itu sy gabisa ngmg apa yg sy alami krn
1. Diancam pidana baru
2. Mau disomasi."
Pada kicauan berikutnya, ia menuliskan kejadian canggung yang menimpanya saat dirinya diperiksa polisi. Menurutnya, saat melihat dirinya seorang polisi lantas menyanyikan lagu 'Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti' dari Banda Neira.
"Pas di dalem jg ada penyidik yg mengenali saya lalu doi menyenandungkan "yang patah tumbuh, yang hilang berganti". Saya bingung harus merespon gimana. Sungguh awkward moment yg awkward abis, wkwk," tulisnya.
Seperti yang diketahui, Ananda Badudu merupakan salah seorang personel dari duo Banda Neira. Sebelum mutuskan bubar pada 2016, ia dan Rara Sekar sempat membuat album.
'Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti' merupakan lagu dari album keduanya yang berjudul sama.
(srs/dar)