Tak mudah bagi Abah Lala mempopulerkan jargon tersebut. Sekitar 3 tahun yang lalu saat pertama kali muncul, 'Cendol Dawet' bahkan sempat diejek oleh banyak orang. Abah Lala pun menangis karena dihujat.
"Dulu awalnya gini, Perjuangan untuk Cendol Dawet itu sulit. Dulunya sering diejek. Masa lagu dangdut Cendol Dawet. Nggak ada hubungannya," ujar Abah Lala berkaca-kaca.
Namun kini nasib berkata lain. Jargon 'Cendol Dawet' jadi terkenal dan disukai banyak orang. Tujuannya Abah Lala pun terwujud untuk menghilangkan jargon-jargon kotor yang selama ini ada di industri musik dangdut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak harus yang berbau ini itu ini itu, yang penting cendol dawet saja sudah meriahkan suasana, apalagi itu kata-kata yang tidak jorok atau mungkin kata katanya juga enak. Kata-kata sebagai pembangkit suasana dalam acara pentas biar suasananya lebih terasa hangat dan ayem," tukas pria 32 tahun itu.
Berikut lirik dari cendol dawet tersebut.
Cendol dawet, cendol, dawet seger
Cendol cendol dawet dawet
Cendol cendol dawet dawet
Cendol cendol dawet dawet
Cendol, dawet seger, piro
Rp 500-an, terus ora pakai ketan.
Ji, ro, lu, pat, limo, enam, pitu, wolu
Tak tik tak tik tak tung
Tak tik tak tik tak tung
Tak tik tak tik tak tung
Lolo, lolo, yes! (hnh/dar)