Hal itu sesuai dengan permintaan Habibie sebelum meninggal dunia. Ia ingin dimakamkan di kavling 120 yang tepat di samping sang istri yang meninggal dunia pada 2010.
Alur tersebut seakan mirip dengan lagu dari band Banda Neira, 'Sampai Jadi Debu'. Untuk lagu tersebut, Ananda Badudu dan Rara Sekar menggandeng pianis Gigih Mahardika.
Dentingan piano terdengar sejak awal hingga akhir lagu. Hal tersebut membuat lirik yang tersirat bermakna semakin dalam.
Baca juga: Najwa Shihab: Habibie Adalah Cinta |
Di salah satu baitnya, ada lirik yang begitu mirip dengan kisah Habibie-Ainun. Kini, lirik itu menjadi perbincangan netizen.
"Selamanya// Sampai kita tua// Sampai jadi debu// 'Ku di liang yang satu// 'Ku di sebelahmu," begitu penggalan lirik tersebut.
Video: Tangis BCL Tak Percaya BJ Habibie Meninggal Dunia
Beberapa penggemar Banda Neira pun menyadari hal itu. Di kolom komentar video yang diunggah band yang kini telah bubar tersebut, beberapa netizen memberikan komentar terkait kemiripan itu.
"Persis dengan kisah cinta Habibie-Ainun, jadi sedih banget... Selamat jalan eyang," komentar salah satu netizen.
Berikut lirik dari 'Sampai Jadi Debu' dari Banda Neira.
Badai Tuan telah berlalu
Salahkah 'ku menuntut mesra?
Tiap pagi menjelang
Kau di sampingku
'Ku aman ada bersamamu
Selamanya
Sampai kita tua
Sampai jadi debu
'Ku di liang yang satu
'Ku di sebelahmu
Badai Puan telah berlalu
Salahkah 'ku menuntut mesra?
Tiap taufan menyerang
Kau di sampingku
Kau aman ada bersamaku
Selamanya
Sampai kita tua
Sampai jadi debu
'Ku di liang yang satu
'Ku di sebelahmu