Jakarta -
Setelah menyaksikan GAC hingga Iwa K feat. Sweet Martabak, giliran
The Used yang naik ke atas panggung Supermusic yang menjadi panggung utama dalam Hodgepodge Superfest 2019.
Band asal Amerika Serikat itu naik panggung pada pukul 10.53 WIB dengan pakaian serba hitam. 'Take It Away' menjadi lagu pembuka dalam penampilan mereka.
Lagu tersebut serta merta langsung membakar semangat penonton yang tampaknya telah menunggu penampilan mereka.
The Used berhasil membuat mereka yang datang ikut berteriak dan bertepuk tangan sejak lagu pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Bird and the Worm' menjadi lagu kedua yang dibawakan oleh mereka sebelum sang vokalis, Bert McCracken, menyapa para penonton yang hadir.
"Halo semua, apa yang kalian rasakan malam ini?" sapanya disambut oleh teriakan penonton yang hadir di Eco Park, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (31/8/2019).
"Jakarta, kami sangat senang kembali lagi ke sini. Di sini, adakah yang menonton kami pada konser The Used di 2008," ujar McCracken.
Beberapa penonton pun mengangkat tangan. The Used tampaknya memang menjadi penampil yang paling ditunggu malam hari itu.
Hampir di tiap lagunya, mereka mendapatkan sambutan meriah dari penonton. Contohnya ketika membawakan 'Listening', McCracken meminta penonton melompat. Serta merta mereka yang hadir pun melompat dengan bersemangat di bagian refrain lagu.
Atau saat The Used membawakan 'All That I've Got' yang langsung dinyanyikan dengan lantang secara bersama-sama oleh para penonton. Lagu itu diakhiri dengan penonton yang kompak mengangkat tangan ke udara.
Ketika memainkan lagu 'Taste of Ink', sang vokalis meminta penonton untuk tidak menggunakan ponselnya untuk merekam penampilan tersebut. "Mari kita rayakan kebersamaan kita di sini," ucapnya.
'I Caught Fire' menjadi lagu selanjutnya yang mereka bawakan. Disusul oleh dibawakannya 'Wonderwall' milik Oasis. Saat penonton tengah asyik bernyanyi, lagu itu dihentikan.
"Aku sangat membenci Oasis," ucap McCracken. Ia lalu terkekeh. "Aku hanya bercanda," katanya lagi.
Di lagu selanjutnya, The Used meminta penonton yang ingin diam untuk mundur ke belakang dan membiarkan bagian depan panggung menjadi lebih luas. Mereka pun mempersilahkan penonton yang ingin bergabung di lingkaran moshing untuk maju.
Ketika 'Cry' dan 'Blood in My Hands' dinyanyikan dan sejumlah orang pun melompat pun berputar dalam lingkaran moshing.
Di tengah penampilannya, sang vokalis menjelaskan makna sorban berwarna hitam dan putih yang digantungnya di tiang mikrofon.
"Bila kalian tidak tahu, ini adalah bentuk solidaritas kami pada Palestina. Bebaskan Palestina! Bebaskan gaza, kami tidak takut!" serunya.
"Susunan lagu kali ini sungguh-sungguh fenomenal, hits demi hits," tuturnya. Hal itu memang benar, karena sejumlah lagu yang dibawakan selalu berhasil membuat penonton ikut bernyanyi, misalnya 'Buried My Self Alive' dan 'Blue and Yellow'.
Bisa dibilang, penampilan mereka malam hari itu memang penuh kejutan. McCracken juga membacakan serentetan sajak pembuka dari kisah Hamlet yang ditulis oleh Shakespeare untuk mengawali lagu 'On My Own'.
Meski membakar semangat penonton untuk kembali membuat lingkaran moshing, namun The Used tak ingin ada seorang pun yang terluka.
Terbukti, McCracken mengucapkan, "Kami ingin kalian bergerak dengan liar tapi jangan seperti bintang, apabila seseorang terjatuh, angkat mereka kembali!" Ia bahkan berulang kali mengatakan, "Apabika seseorang terjatuh, angkat merek kembali."
'Pretty Handsome Awkward' hingga 'Box Full of Sharp Objects' masuk ke dalam daftar susunan lagu yang mereka mainkan malam hari itu.
Seperti yang biasa dilakukan band lainnya saat menikmati tampil di Jakarta, The Used juga mengumbar janji untuk segera kembali. "Aku tidak percaya sudah kira-kira 10 tahun kami tidak ke sini. Mungkin kami akan melakukan ini lagi dan kembali lagi ke sini secepatnya," tutur sang vokalis.
Dengan segala aksi panggung dan segala kejutannya, The Used berhasil menjadi sajian utama yang ciamik malam hari itu.
Halaman Selanjutnya
Halaman
.webp)
