Menanggapi itu, vokalis Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmud mengaku marah dan kecewa. Sebab menurutnya, tindakan yang dilakukan aparat dan massa terhadap perantau asal Papua tidaklah pantas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu daerahnya sudah dikeruk habis-habisan, masih diperlakukan kayak gitu, itu di luar kemanusiaan sih, melampaui kebinatangan juga. Jadi bukan hanya menyedihkan, tapi beyond," sambungnya berapi-api.
Selama ini, lagu-lagu Efek Rumah Kaca biasanya bernafaskan kegelisahan dan kritik sosial. Lantas, apakah peristiwa tersebut akan menggerakan Cholil untuk membuat lagu?
Cholil menjawab untuk saat ini ia masih belum tahu. Tapi perilaku rasis dan tidak adil yang diterima rakyat Papua memang membuatnya geram.
"Nggak tahu ya, ya mungkin. Tapi memang bikin marah sih. Bikin gemas," jawabnya.
(srs/tia)