"Gue memilih untuk tidak bikin album di Jakarta, karena pengalaman album pertama, energinya habis di jalanan. Kalau album ini, gue mengerjakannya di vila di daerah pegunungan dekat hutan," kata Teddy ditemui di Pamulang, Tangerang Selatan.
Ada tiga lokasi yang dipilihnya untuk menggarap album ini. Pada 2017, ia pergi ke Singaraja. Di 2018, ia menggarap album ini di Maribaya, Lembang. Terakhir, pada 2019 ia menyelesaikannya di Tabanan, Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di setiap lokasi, Teddy Adhitya kurang lebih menghabiskan waktu selama satu minggu. Sehingga meski penggarapannya memakan rentang waktu tiga tahun, namun produksinya dikerjakan selama kurang lebih tiga minggu.
"Kenapa jedanya lama, karena sebuah karya untuk dapat merangkak, berjalan sampai bisa ngomong itu butuh waktu," katanya.
Nantinya, proses penggarapan lagu tersebut akan dapat ditonton dalam film dokumenter yang menjadi satu paket bersama album fisiknya.
(srs/tia)