Fitur itu diciptakan Tidal agar penggunanya tidak terganggu dengan musik yang dirasa tak cocok di telinga. Dengan begitu, pendengar bisa mengkurasi sendiri lagu yang ingin didengarkan.
Dilansir dari Billboard, pemblokiran tidak bersifat permanen. Pengguna bisa membatalkan pemblokiran itu kapan saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fitur tersebut diduga lahir karena kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan R Kelly. Banyak penikmat musik yang terganggu mendengarkan karyanya setelah pemberitaan dugaan pelecehan seksual itu besar.
Tidal memang bukan yang pertama menciptakan fitur itu. Spotify juga melengkapi aplikasinya dengan fitur serupa agar penggunanya bisa menghapus karya musisi yang melakukan tindak kriminal atau yang lainnya. (dar/doc)