Di album kedua ini, Mooner mencoba mengeksplorasi tatanan musik orkes melayu dengan lagu-lagu berlirik bahasa Indonesia untuk kemudian diinterpretasikan dengan gaya mereka. Hal yang berbeda dari yang mereka lakukan di album pertama.
"Jika 'Tabiat' terasa sangat dekat dengan kesan musik stoner rock dan cenderung mudah disukai oleh mereka yang gemar head banging, 'O.M.' merupakan semacam anti-tesis dari kecenderungan tersebut," tulis keterangan pers yang diterima detikHOT, Jumat (30/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Judul album ini secara tidak langsung mengindikasikan inspirasi utama. Dengan meminjam konteks musikal maupun tematis yang melekat pada kata O.M., mereka mengacak-acak komposisi yang biasa digunakan oleh grup musik orkes melayu dan mengkonstruksi ulang pri-bahasa Indonesia menjadi lirik yang menggelitik hati," sambungnya.
Album dari band beranggotakan Absar, Tama, Rekti dan Marshella tersebut bisa didengarkan di layanan streaming Joox mulai hari ini, 30 November 2018.
Sedangkan untuk album dalam format fisik, yakni cakram padat (CD) dan kaset akan mulai rilis pada Desember 2018. Format piringan hitam juga akan hadir mulai Maret 2019.
(srs/tia)