Putri Ariani, Gadis Tunanetra Bersuara Emas di Pembukaan Asian Para Games

Putri Ariani, Gadis Tunanetra Bersuara Emas di Pembukaan Asian Para Games

Gabriella Wijaya - detikHot
Senin, 08 Okt 2018 13:34 WIB
Foto: Gabriella Wijaya
Jakarta - Terlahir saat usia kandungan 6 bulan dengan kondisi ROP (Retina of Premature), Putri Ariani dinyatakan buta total pada usia 3 bulan. Tapi itu tidak mematahkan semangatnya untuk tetap berkarya.

Suara emasnya sukses ikut memeriahkan Pembukaan Asian Para Games 2018, Sabtu lalu. Gadis 13 tahun tersebut mengaku talenta yang ia miliki ialah bakat sejak lahir.

"Kalau suka nyanyi dari umur 2 tahun, tapi kalo nyanyi di atas panggung sudah dari umur 7 tahun, nggak les juga. Kalau latihan cuma sharing-sharing aja, tapi nggak les. Belajar secara otodidak," jelasnya saat ditemui usai acara 'Pagi Pagi Pasti Happy' di Gedung Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Senin (8/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku bakatnya dalam bernyanyi datang dari sang ayah yang sama-sama memiliki suara bagus.

Prestasi yang ia torehkan tidak main-main. Selain sering memenangkan kontes bernyanyi, baru-baru ini juga ikut mengisi Official Theme Songs dari Asian Para Games 2018 bersama musisi kondang Indonesia, seperti Once, Armand Maulana, Vidi Aldiano dan Maudy Ayunda.

Mendapatkan Bully-an

Putri yang baru memasuki bangku pendidikan Sekolah Menengah Pertama ini juga pernah mengalami bully karena keadaan fisiknya.

"Ada yang ngecuekin terus nggak diizinin olahraga. Pas istirahat sendiri, pas olahraga sendiri temen-temen nggak ada yang mau nemenin gitu," paparnya.




Ia juga sempat merasakan diskriminasi saat mengikuti lomba menyanyi karena keadaan kekurangan dalam dirinya, sempat dipandang orang dengan sebelah mata. Namun semangat yang besar berhasil memacu dirinya agar karyanya dapat dinikmati semua orang.

"Pernah, ikut lomba waktu masih kecil dari 12 peserta, Putri nggak dianggap sendiri. Cuma nyanyi doang, nggak dianggap. Dari situ Putri pingin buktikan Putri bisa masuk TV dan buktikan ke mereka putri bisa," tuturnya.

Sosok yang kuat dan terus berjuang tercermin dari dalam diri Putri Ariani. Gadis asal Yogyakarta ini tidak ingin dianggap lemah karena fisiknya.

Ia ingin menghapuskan diskriminasi yang dialami seluruh penyandang disabilitas dari orang sekitar.

"Jangan pernah malu jadi difabel, terus kalau yang punya temen difabel jangan malu punya temen difabel, jangan dicuekin jangan diremehkan para kaum difabel. Difabel ini bisa berkarya bisa bersinar," ungkapnya.

"Saya pingin semua orang menghargai difabel, jangan diremehkan, saya berharap tidak ada diskriminasi lagi," ujar Putri menutup perbincangan


Saksikan juga video 'Putri Ariani Wujudkan Mimpinya di Opening Asian Para Games 2018' berikut ini:

[Gambas:Video 20detik]


(dar/dar)

Hide Ads