Musik Bagus, Sepi Clubers

Black Hole Tour 2005

Musik Bagus, Sepi Clubers

- detikHot
Sabtu, 23 Jul 2005 10:58 WIB
Musik Bagus, Sepi Clubers
Jakarta - Pantai Carnaval Ancol Jumat (22/7/2005) malam, full crowded. Kaum clubers malam itu dipuaskan dengan dentuman musik dari para disk jockey (DJ) yang tergabung dalam Team DJ Tiesto. Walau tanpa Tiesto suasana tetap semarak. Tapi sayang, musik bagus ternyata sepi dari clubers.Venue dance floor yang seharusnya bisa menampung 20 ribu clubers, hanya diisi tak kurang dari 750 orang. Namun begitu, ratusan clubers tetap terpuaskan oleh penampilan DJ lokal maupun luar negeri. Penampilan DJ Mark Norman, Mojado dan Ton TB yang tergabung dalam Team Tiesto mampu menjadi magnet dan memainkan emosi para clubers.DJ lokal, seperti DJ Ai, DJ Marki dan DJ Rommy pun tak mau kalah. Di awal session mereka juga mampu memainkan emosi penonton dengan musik trance dan deep trance yang memang telah akrab di telinga ratusan clubers ini.Banyak clubers berharap para DJ akan memainkan Lethal Industry -salah satu lagu Tiesto yang sangat terkenal-, namun hingga di akhir acara, mereka pun tak mendengarnya. Padahal dalam setiap acara Black Hole Tour 2005 di beberapa negara Lethal Industry pasti kerap dimainkan. Kedatangan para DJ asing ke Ancol ini merupakan rangkaian tour dari Black Hole 2005 yang digelar oleh Black Orchid.Sound dengan kekuatan sekitar 150 ribu PMPO dan tata lighting serta laser yang terbilang cukup apik, nampaknya 'gagal' untuk menghadirkan puluhan ribu clubers ke Ancol. Biasanya, dalam acara serupa seperti Rave Party atau Jakarta Movement selalu disesaki oleh para penonton."Kalau soal kecewa sih ya cukup kecewa. Tapi mau apa lagi, situasinya memang yang kurang kondusif," kata Punta Edyson, Managing Director Black Orchid Production saat ditemui detikhot di sela-sela acara. Edyson memang sudah memprediksikan acara ini akan sepi pengunjung kendati tiket yang telah terjual lebih dari seribu tiket. Jadi cukup banyak orang yang telah membeli tiket, tapi akhirnya memutuskan untuk tidak menghadiri ajang dugem para partygoers ini. "Tapi untungnya pihak sponsor dan Black Hole tidak terlalu mempersoalkannya," kilahnya.Namun sepinya penonton cukup terobati dengan permainan cakram para DJ asing itu. Mereka terlihat sangat terampil menciptakan crowded dan apik saat beat matching dari satu lagu ke lagu lainnya. "Top abis, lagunya OK banget. Beda banget sama yang kita dengar di diskotek selama ini," kata Febby, clubers yang sering hang out ke Centro dan Embassy ini.Namun lucunya, Febby tak cukup mengenal jenis musik yang dimainkan oleh para DJ ini. "Ya ini musik disko aja yang gue tahu," katanya. Dia hanya mengangguk-angguk saja ketika dijelaskan jenis musik yang dimainkan oleh para DJ ini.Lain Febby, lain lagi Diah. Diah mengaku cukup akrab dengan musik trance ini. "Gue punya apresiasi sendiri sama jenis musik ini. Walaupun sempat takut bakal ada razia, tapi akhirnya gue datang juga. Ya, kapan lagi mau dengerin musik yang diremix Tiesto secara live," kata cewek yang berwajah cantik ini.Diah pun tak peduli dengan jumlah penonton yang sedikit. "The party must go on," kata Diah singkat. (mar/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads