Melihat Suharjo, Kolektor Ribuan Kaset dan Ratusan Piringan Hitam

Melihat Suharjo, Kolektor Ribuan Kaset dan Ratusan Piringan Hitam

Uje Hartono - detikHot
Jumat, 09 Mar 2018 13:00 WIB
Melihat Suharjo, Kolektor Ribuan Kaset dan Ratusan Piringan Hitam. Foto: Uje Hartono
Jakarta - Orang mendengarkan musik dapat merasakan kesunyian yang mendamaikan. Begitulah ungkapan salah satu pecinta musik Suharjo (62) saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Kuta Banjarnegara, Jumat (9/3/2018).

Tidak main-main, hingga saat ini Suharjo masih menyimpan rapi ribuan kaset dan ratusan piringan hitam koleksinya yang hampir berusia lebih setengah abad. Suharjo mengatakan, satu demi satu kaset musik ini dikumpulkan dimulai ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu. Berawal dari kebiasaan kakanya yang lebih dulu menyukai berbagai band rock baik dalam maupun luar negeri.


"Kebiasaan memburu kaset hingga piringan hitam musik rock dan pop era 70-an masih terus dilakukan hingga sekarang. Untuk jumlahnya kalau kaset lebih dari 1000 sedangkan piringan hitam sekitar 500," tuturnya sambil memperlihatkan koleksinya yang disimpan di lemari khusus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebut saja, koleksi album The Rollis, The Mercy's, God Bless, Panbers, Koes Plus serta berbagai band Indonesia era 70an masih tertata rapi di lemarinya. Selain itu, juga ada band dari luar negeri seperti The Beatles, Deep Purple, Journey, Blondie serta beberapa lainnya.

Melihat Suharjo, Kolektor Ribuan Kaset dan Ratusan Piringan HitamMelihat Suharjo, Kolektor Ribuan Kaset dan Ratusan Piringan Hitam Foto: Uje Hartono

Pria yang pernah menjabat sebagai wakil Bupati Banjarnegara periode 2006-2011 ini rela keliling Indonesia untuk berburu kaset dan piringan hitam. Misalnya, di Bandung, Jakarta, Surabaya hingga di kota-kota kecil di Indonesia.

"Kadang saya juga membeli di tempat-tempat bekas, kemudian diperbaiki," kata dia.

Hanya, agar suara kaset atau piringan hitam tetap terjaga harus rutin dirawat. Salah satunya rutin dibersihkan dengan menggunakan alkohol. Mengingat usia koleksinya sudah berumur puluhan tahun. Pantas saja, beberapa koleksinya sudah pernah ditawar jutaan rupiah. Meski dulu ia beli Rp 50 untuk kaset musiknya serta Rp 50 ribu untuk piringan hitam.

"Barangnya mahal karena sekarang susah mendapatkannya. Tetapi tidak dijual karena setiap hari masih saya dengarkan. Apalagi sekarang sudah pensiun sehingga banyak waktu di rumah untuk menemani saya membaca," ujarnya.

Bapak tiga anak ini mengaku tidak mau sekadar mendengarkan musik. Ia juga mengoleksi majalah Ektuil dan Top yang pernah berjaza di era 70an. Menurutnya, banyak band yang melambung setelah masuk di majalah tersebut.


"Dari membaca majalah ini saya jadi tahu sejarahnya band ini seperti apa. Dan sebagian majalah sekarang masih saya simpan," tuturnya.

Saat diatanya soal perkembangan musik saat ini, Suharjo memberikan apresiasi karena sudah berkembang pesat. Hanya, untul lirik lagu ia kurang menyukainya.

"Sekarang jarang yang mengangkat soal kehidupan, alam atau persahabatan. Tetapi secara musik saya melihat sudah berkembang pesat," imbuhnya. (mah/mah)

Hide Ads