Rayakan Hari Musik Nasional di Ambon, Ikang Fawzi Punya Rasa Prihatin

Rayakan Hari Musik Nasional di Ambon, Ikang Fawzi Punya Rasa Prihatin

Hanif Hawari - detikHot
Jumat, 09 Mar 2018 11:33 WIB
Foto: Ikang Fawzi / Hanif Hawari
Jakarta - Hari Musik Nasional jatuh pada hari ini. Ikang Fawzi, sebagai salah satu musisi tanah air rupanya masih sangat prihatin soal perkembangan musik di Indonesia.

Hal itu diutarakannya saat menghadiri acara Konferensi Musik Indonesia (KAMI) di Kota Ambon, Maluku. Di mana detikHOT mendapat kesempatan untuk mengikuti serangkaian acara tersebut.

"Sampai hari ini saya rasa masih memprihatinkan. Menurut saya. Kita jauh lah kalau dibanding artis-artis tetangga kita. Kejaminannya, kesejahteraannya, kenyamanan dalam berkreasinya. Masih jauh. Kita harus masih bekerja keras," katanya kepada detikHOT saat ditemui di Kota Ambon, Maluku, Jumat (9/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Makanya kita konferensi seperti ini. Dan kita memperbaiki kita punya organisasi. Dan kita juga meningkatkan daya saing kita, daya dorong dan daya negosiasi kita kepada stekkolder kita," sambungnya.

Sebab menurut pelantun 'Hip Hip Hura' itu, musik adalah satu hal yang tak bisa dihilangkan dari kehidupan ini. Karena musik sendiri bisa menjadi sarana untuk mempersatukan bangsa dan memberikan kedamaian pada setiap orang yang mendengarnya.

Ikang Fawzi di acara hari musik di Ambon bareng Glenn Fredly Cs.Ikang Fawzi di acara hari musik di Ambon bareng Glenn Fredly Cs. Foto: Ikang Fawzi / Hanif Hawari


"Itu sebenarnya memperingati. Betapa memberikan kontribusi yang luar biasa buat bangsa ini yang mempersatukan semua ini juga melalui musik. Kalau ada permasalahan yang terjadi, musik juga yang memadamkan dan memberikan kenyamanan. Sebenarnya musik itu ada kontribusi real ada kontribusi yang integabel juga ada. Makanya lagu-lagu mars orang jadi semangat. Rock-lah kalau buat gue. Lagu melankolis buat orang yang jadi lebih baper dan mengoreksi diri. Musik itu luas sekali," bebernya.

"Harapannya Kita harus lebih profesional. Terus belajar, terus mengikuti standar standar kualifikasi profesional. Dan dia juga harus tahu bahwasanya apa yang dia hadapi ini adalah bisnis. Industri, dia nggak bisa menyerahkannya seluruhnya sama orang. Tapi juga harus mengerti bagaimana jalannya industri musik dari hulu ke hilir seperti apa," pungkas pria 58 tahun itu. (hnh/kmb)

Hide Ads