Bukan Cuma Lirik, Video Klip Juga Sumbang Peran Penting

Konstruksi Gender dalam Lagu

Bukan Cuma Lirik, Video Klip Juga Sumbang Peran Penting

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Kamis, 23 Nov 2017 15:32 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Nyatanya persoalan ketimpangan konstruksi gender dalam sebuah lagu tidak berhenti hanya di liriknya saja. Menurut Kate Walton dari Jakarta Feminist Discussion Group, video klip dari sebuah lagu juga memegang peranan penting dalam pembentukan hingga pelanggengan ide dan konstruksi tentang perempuan.

"Lagu dan produk budaya lain, seperti film, acara televisi, buku, dan lain-lain bisa sangat mempengaruhi pola pikir orang, termasuk terkait apa yang dianggap norma atau kebiasaan. Banyak sekali lagu menempatkan perempuan sebagai obyek dan hiburan buat laki-laki melalui lirik maupun videonya," ujar Kate Walton melalui pesan tertulis kepada detikHOT, Kamis (23/11/2017).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan dalam hal ini terbentuknya kontruksi fisik perempuan ideal yang muncul lewat gambar visual yang ada di dalam video klip. Karena berupa gambar bergerak yang bisa dilihat, ia beranggapan, dalam banyak kasus, video klip dari sebuah lagu bisa berpengaruh lebih besar ketimbang liriknya.

"Karena manusia adalah makhluk visual yang sangat dipengaruhi apa yang dilihat. Jadi kalau kita tiap hari lihat video dengan perempuan nyaris telanjang, itu menjadi apa yang diharapkan masyarakat kepada perempuan," ungkapnya.

"Perempuan dieskpektasikan menjadi seksi selalu, melayani laki-laki secara visual," lanjutnya.



Sedangkan perihal lirik, Kate Walton memberi contoh, ada beberapa lirik lagu yang menunjukan sifat posesif dimana perempuan dianggap sebagai barang kepemilikan dari pasangannya, bukan sebagai manusia yang utuh.

Contoh yang ia sebut adalah lagu 'Steal My Girl' dari kelompok vokal One Direction.

"Lirik-liriknya menempatkan perempuan sebagai obyek yang bisa dimiliki laki-laki, 'Everybody wanna steal my girl, find another one cause she belongs to me'. Di lirik tersebut, perempuan dianggap sebagai properti dari pacar atau suami, bukan manusia mandiri. Ini hanya satu contoh sederhana dari jutaan contoh," urainya. (srs/nu2)

Hide Ads