Cerita Rocket Rockers Pasca Ditinggal Ucay

Jakarta - Bermusik sejak tahun 1999, grup musik pop punk asal Bandung, Rocket Rockers juga mengalami masa pasang surut. Di tahun 2013, band tersebut resmi ditinggal oleh Ucay.

Ucay bisa dikatakan memiliki pengaruh yang begitu besar pada Rocket Rockers. Dalam bandnya itu, ia bukan hanya menjadi vokalis, tapi juga personel yang paling komunikatif terhadap para penontonnya.

Nyatanya, karier Rocket Rockers tak lantas tamat sepeninggal Ucay. Band tersebut masih bisa terus berkarya dan bahkan baru saja merilis album ke-6 yang bertajuk 'Cheers from Rocket Rockers'.

"Awalnya sih deg-degan ya, karena Ucay itu orang yang bisa menyampaikan sesuatu dengan bagus. Sedangkan saya bisanya nimpalin doang. Pas dia keluar, 'Wah harus ngomong kan berarti'. Awalnya sih saya nggak pernah ngomong, misalnya biasa kami bawain 10 lagu, dipadetin jadi 14 lagu," ujar Aska yang kini selain menjadi gitaris juga berperan sebagai vokalis ditemui di Tebet, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Baca juga: Beda Visi jadi Pemecah Grup Musik?

Aska mengakui, saat pertama kali Ucay pamit dengan alasan hendak memperdalam agama, para personel Rocket Rockers sempat ragu apakah band tersebut masih bisa berlanjut. Apalagi banyak contoh band yang ditinggal vokalis dan langsung kehilangan 'ruh'.

Meski demikian, Aska dan teman-temannya kini menyadari bahwa keluarnya satu orang tak lantas membuat pondasi band itu goyah.

"Yang saya pelajari, semua orang punya rezeki masing-masing lah. Satu band itu nggak ada yang gara-gara satu orang terus bisa berhasil. Semua orang ya punya peranannya masing-masing untuk band," jelasnya.

Baca juga: Bukan Perselisihan, Ini Alasan Is Keluar dari Payung Teduh

Hingga kini, para personel Rocket Rockers sangat menghargai keputusan berani Ucay. Bagi mereka, keputusan Ucay adalah keputusan yang berani.

"Ada orang yang turnya lagi loba (dalam bahasa Sunda loba artinya banyak),
terus berhenti," kata Aska. (srs/dar)