Upaya Serius Satukan Semua Jenis Musik

Ternyata Tak Semua Orang Merayakan Musik

Upaya Serius Satukan Semua Jenis Musik

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Kamis, 31 Agu 2017 18:06 WIB
Upaya Serius Satukan Semua Jenis Musik
Efek Rumah Kaca di Synchronize Fest. Foto: Ismail/detikHOT
Jakarta - Di tengah-tengah suatu genre yang kerap dianggap eksklusif dan menjadi identitas bagi siapa yang mendengarkan, ada upaya serius yang dilakukan para penyelanggara festival musik lintas genre dan generasi Synchronize Fest untuk menjadikan musik dapat dinikmati oleh semua kalangan.

"Ide awalnya, basicnya tuh kita mau si Synchronize ini sebagai wadah gitu, loh. Latar belakangnya sih emang karena nggak banyak nih yang memfasilitasi all genre dan memfasilitasi musik lokal selayaknya," ujar Program Director Synchronize Fest Kiki Aulia 'Ucup' ketika dihubungi detikHOT melalui sambungan telepon baru-baru ini.

Berangkat dari absennya festival musik yang mewadahi semua genre, menurut Ucup, dari situlah Synchronize Fest hadir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Synchronize ini menawarkan wadah yang bisa memfasilitasi semua musisi yang ada di Indonesia gitu tanpa terkotak-kotakkan. Yang diharapkan di sini tuh bisa terjadi regenerasi. Jadi semuanya bisa mendapat tempat yang layak gitu. Jadi bukan cuma nama-nama besar aja gitu," ungkap Ucup lagi.

Ucup pun mengandaikan festival musik yang digarapnya itu sebagai 'pameran' bagi musisi Indonesia. Dimana penonton dapat menonton berbagai jenis musik, di luar dari yang biasa mereka dengarkan.

Itulah sebabnya sejumlah musisi diajak hadir dan mengisi panggung di festival tersebut. Mulai dari dangdut, orkes, indie pop, rock, hingga jazz.

"Ya kami pertimbangannya (memilih pengisi acara) kami memfasilitasi all genre, pengisi acaranya kami bikin yang seberagam mungkin. Yang mewakili, dari genre ini siapa nih yang mewakili, misalnya," jelas Ucup.

Usaha tersebut juga tak lepas dari pemilihan panggung untuk para pengisi acara. Menurut Ucup, ia berusaha agar tidak ada panggung utama di mana musisi-musisi bernama besar berkumpul sehingga panggung-panggung lain sepi penonton.

"Gimana caranya biar kebagi rata nih di setiap stage ini. Nggak mungkin, misalnya Slank kami taruh barengan sama musisi yang nggak popular (waktunya). Itukan akan bikin orang fokus ke satu stage doang. Dan nggak selamanya nama besar kami taruh di akhir. Ada yang kami taruh di awal sama di tengah," jelas Ucup.

Ia pun ingin penonton berkeliling, dari satu panggung ke panggung lainnya, agar penonton bisa bercengkrama dan melihat jenis musik lainnya. Maka itu, ia berusaha agar dalam satu stage, ada semua jenis musik di dalamnya.

Tidak ada satu stage yang khusus didedikasikan untuk satu jenis musik tertentu.

"Semuanya di campur, alasannya kayak biar orang nggak stay di satu tempat. Nah, kalau kami puter kan, band yang pertama ada di stage pertama, jam kedua pindah, ah gue ke stage 3 misalnya. Nah, kami tuker biar mereka muterin stage-nya secara adil lah," urainya lagi.

(srs/nu2)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads