Konser Boyz II Men: Penantian yang Penuh Cinta
Selasa, 03 Mei 2005 01:49 WIB

Jakarta - Diboyong oleh Lunar Entertainment Boyz II Men yang kondang dengan berbagai tembang cinta akhirnya tampil di depan khalayak Jakarta. Senin (2/5/2005) di Istora Senayan, Jakarta sekitar 6000 penonton menghadiri konser yang telah ditunggu sejak tahun lalu itu. Seperti biasa, konser dengan tema romantis seperti ini kalangan penonton banyak didominasi oleh penonton wanita, berpasangan pula! Senyum mesra dan gandengan tangan mewarnai antrian penonton menuju pintu masuk Istora. Mengingat masa kejayaan Boyz II Men yang memuncak pada pertengahan 90'an, para penonton mayoritas berusia 20 tahun keatas. Untuk kalangan abg yang lagi gandrung musik alternatif, pesona Boyz II Men memang kurang populer dibanding grup Simple Plan atau Good Charlotte. Beberapa penonton tampak antusias menyanyikan lagu Boyz II Men sambil mengantri masuk. Maklum, penantian para fans grup RnB ini sudah satu tahun sejak rencana awal kedatangan mereka dibatalkan. Konser dibuka dengan penampilan yang tak kalah mengundang histeria, Glenn Fredly dan penyanyi pendatang baru, Ello. Glenn tampil lebih dulu membangkitkan semangat para penonton yang sudah memadati bangku Istora. Selesai lagu pertama, Glenn memanggil Ello untuk berkolaborasi membuka konser bertema romantis ini. Usai duet, Ello yang berambut panjang ditinggal sendiri di atas panggung. Kontan kehadiran penyanyi bernama lengkap Marcello ini mengundang histeria penonton. Sambil memainkan keyboard, Ello menyanyikan tembang andalannya, apalagi kalau bukan "Pergi Untuk Kembali". Satu lagu kelar, Ello pun minta diri. Panggung yang kosong diisi oleh lagu-lagu garapan DJ. Berbagai nomor dance yang biasa berkumandang pada ajang clubbing malam Minggu pun menggema. Beberapa penonton ikutan bergoyang. Cukup lama menanti, 15 menit, setengah jam, sampai satu jam pun berlalu dengan panggung kosong. Waduh lagi ngapain sih Boyz II Men lama banget!Penonton yang tak sabar menanti semakin bosan dan mulai kesal. Beberapa botol dan kertas dilempar keatas panggung. Barisan penonton di festival juga mulai menyanyikan lagu "Gelang Sipatu Gelang". Sisanya berteriak kesal atau cukup berwajah cemberut saja. "Ah bete nih jadi ngerusak mood banget. Gimana sih lama banget," ujar Tania, seorang karyawati swasta yang menonton bersama teman-temannya. Sekitar satu jam lebih akhirnya tanda-tanda kemunculan Boyz II Men mulai terasa. Beberapa penonton berteriak histeris, sedangkan sisanya tetap ngotot berteriak huuuuuu.......!!!Tak lama kemudian grup yang telah dinanti hadir juga. Membawakan lagu intro berirama cepat, penonton yang tadinya kesal perlahan mulai ceria. Sambil bergoyang dan berteriak penonton tampaknya terhibur menonton aksi Wanya Morris, Shwan Stockman, dan Nathan Morris. Dengan mengenakan kaus putih, jaket hitam, celana hitam plus topi, Boyz II Men bernyanyi sambil dengan lincah menari. Sekilas gaya tarian tersebut bisa mengingatkan penonton yang besar di era 80'an akan grup New Kids on the Block. Lagu kedua, penonton mulai luluh. Gimana tidak, Boyz II Men minta maaf sambil menyanyikan lagu "On Bended Knee". Tanpa dikomando pastinya koor penonton nggak kalah kencang sama grup aslinya di atas panggung. Buat yang bawa pasangan, tatapan mesra dan pelukan semakin erat. Waduh, dijamin bikin ngiri penonton yang jomblo!Boyz II Men sepertinya membagi seluruh pertunjukannya dalam 4 segmen. Usai segmen pembukaan, grup yang pernah menjual albumnya dengan total 9 juta kopi itu melanjutkan ke segmen nostalgia. Beberapa lagu dari Threwback album milik Boyz II Men pun dinyanyikan. Sesuai dengan judulnya, "Threwback", lagu-lagu dalam album ini adalah lagu lama milik orang lain yang dinyanyikan kembali oleh Boyz II Men dengan versinya. Membuka segmen ini adalah lagu "You Make me Feels Brand New". Melihat reaksi penonton yang tak begitu antusias, grup yang ditinggal personilnya Michael McCarry itu lanjut ke program berikut. Nah, ini dia segmen yang ditunggu-tunggu. Segmen Boyz II Men Ballad alias segmen lagu-lagu ngetop milik Boyz II Men yang pastinya sudah nggak asing di kuping. Membuka gelaran tembang kondang milik grup ini adalah lagu "Water Runs Dry" yang dirilis tahun 1995 dan langsung duduk di peringkat 2 US Chart. Sudah bisa dipastikan para penonton menyanyi dengan suka cita. Lanjut di deretan tembang kondang milik Boyz II Men adalah salah satu lagu yang paling ditunggu penonton. Well, apalagi kalau bukan "I'll Make Love to You". Nggak hanya koor penonton, suara histeris para wanita langsung meramaikan aura Istora. Belum lagi ketika ketiga personil Boyz II Men membagikan beberapa bunga mawar untuk para penonton. Wanya Morris bahkan turun dari atas panggung dan membagikan bunga Mawar bagi penonton di barisan terdepan. Janji Boyz II Men untuk sangat melibatkan penonton memang terbukti bukan sekadar omong kosong. Pada tembang selanjutnya "Mama" penonton kembali diajak terlibat. Wanya Morris cs meminta semua penonton yang membawa handpone untuk menyalakan lampu dan melambaikannya ke kanan dan ke kiri. Huaaaa... kerlap-kerlip lampu handphone di ruang konser yang gelap semakin membuat suasana romantis banget. Kalau era konser-konser sebelumnya aksi seperti ini biasanya menggunakan korek api, tapi sekarang, cahaya handphone terbukti lebih romantis. Serasa di tengah bintang-bintang. Usai "Mama" Boyz II Men menggelar aksi pura-pura selesai bahkan dengan foto bersama di atas panggung. Aksi seperti ini juga sudah tak asing lagi bagi penonton, dengan beberapa kali teriakan "We Want More", Boyz II Men pun kembali lagi. Lagu pamungkasnya adalah "Color of Love" dan apalagi kalau bukan yang paling dinanti, "End of The Road" yang sekaligus menandakan the end of the show. Menginjak lagu terakhir, "End of The Road" penonton seakan tak mau bangun dari mimpi manis. Penonton VIP dan Tribune yang diberi kursi duduk, hampir semua berdiri dan bernyanyi sekencang mungkin. Memang Boyz II Men mungkin pengertian juga, pada lagu terakhir ini penonton diberi kesempatan berkali-kali untuk menyanyikan bagian chorusnya. Setelah setidaknya mengulang 5 kali, grup yang sebelum Jakarta tampil di Filipina itu memberi isyarat pada music engineer yang memutarkan minus one pengiring konser untuk mengakhiri pertunjukan. Dengan diwarnai oleh kertas warna-warni yang ditaburkan diatas penonton, konser ini menghantarkan pecinta Boyz II Men ke akhir mimpi indah. Kertas bernuansa kelap-kelip itu seakan menjadi magic powder of love yang menyebarkan aura cinta dan kebahagiaan bagi seluruh penonton malam itu. Penantian yang waktunya hampir sama dengan durasi konser seakan telah dilupakan oleh penonton yang keluar dengan muka berseri. Penantian yang dibalas dengan penampilan interaktif dan romantis itu sanggup meredakan kekesalan penonton yang sudah terbius dengan lagu-lagu Boyz II Men. Sayang, beberapa gangguan sound seperti mike salah satu personil Boyz II Men yang mati dan suara yang tak jernih juga ikut mewarnai konser ini. (fta/)