Pelaporan dilakukan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang oleh perwakilan Afganisme, Karlina Kusumaningrum (26) dan Steven (45). Mereka mewakili 67 rekannya yang merasa ditipu oleh terlapor yaitu Wiyani Shinta Dewi (45).
Wiyani selaku penanggung jawab EO Pratama Jaya Sentosa (PJS) seharusnya mendatangkan Afgan dalam konser hari Sabtu (15/4/2017) lalu di Hotel Horison Semarang. Namun Wiyani memberitahu pada hari Sabtu itu jika konser batal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan Afganisme itu memang sudah membeli tiket dengan harga bervariasi mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 900 ribu dengan total sekitar Rp 83,3 juta. Namun ternyata janji Wiyani tidak ditepati di hari yang sudah ditentukan.
Sebelum lapor ke polisi, fans Afgan itu sudah berusaha menemui Wiyani di rumah kontrakannya di daerah Graha Padma, Semarang. Ternyata ia sudah pindah dan tidak diketahui keberadaannya.
Mereka belum menyerah dan berusaha mendatangi sekolah anak Wiyani di daerah Pamularsih Semarang. Lagi-lagi para Afganisme itu memperoleh informasi kepindahan Wiyani dan anaknya yang ternyata pindah ke Purwokerto.
"Kata pemilik rumah kontrakannya sudah pergi," imbuh Steven.
Saat ini laporan para Afganisme itu sedang diproses dan ditangakani oleh Sat Reskrim Polrestabes Semarang. Sejumlah tiket yang sudah dibeli oleh Afganisme menjadi salah satu bukti yang disertakan dalam laporan. (alg/dar)