Sang vokalis, Tria mengungkapkan, setiap lagu dapat menjadi pengamalaman pribadi yang berbeda antara satu pendengar dan pendengar lainnya. Hal itu yang mereka sebut sebagai interpretasi ketika seseorang mendengar sesuatu.
"Kami benar-benar berkarya dari apa yang kami pikirkan dan apa yang kami inginkan. Bagaimana kami mentransfer itu ke sebuah album musik. Tugas kami hanya sampai membuat karya," ujar Tria yang membebaskan pendengarnya mengartikan sendiri simbol-simbol di albumnya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi mereka, orang-orang kini terbiasa bercakap-cakap lewat tulisan berbalut emoji alias tanpa suara. Sedangkan, menurut mereka, ada hal yang terkandung dalam suara yang tidak dapat digantikan oleh tanda baca dan emoji sekali pun.
"Karena kita merasa sekarang zaman di mana teknologi itu, informasi itu cepat sekali. Tapi banyak sekali informasi yang miss karena kita sudah jarang mendengarkan," kata Tria.
Album 'Binauralis' tersebut sebenarnya sudah rampung dari 2016 dan versi digitalnya sudah dapat diakses sejak Desember 2016 lalu. Akan tetapi album ini baru resmi rilis di Maret 2017 ini. (srs/nu2)