Setelah sekian lama berkarya bersama, trio GAC yang berisikan Gamaliel, Audrey, dan Cantika bercerita mengenai kunci kekompakan mereka. Menurut mereka komunikasi adalah kunci utama.
"Sebenarnya untuk menjaga itu kami selalu komunikasi. Apapun itu pasti kami bicarakan," ujar Cantika ketika ditemui pada peluncuran album kompilasi Y2Koustic, di KFC Kemang, Jakarta selatan, Rabu (19/10/2016).
Mereka pun mengakui bahwa mereka tak selamanya kompak. "Beda pendapat wajar sih. Apalagi kita 6 tahun bareng. Pasti ada ya ribut-ribut kecil," tutur Audrey. Akan tetapi saat terjadi perdebatan pasti muncul salah satu dari mereka yang jadi penengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, mereka pun mengambil pelajaran dari para senior. "Kami belajar dari grup vokal terdahulu kayak Kahitna, B3, dan lain-lain yang masih ada sampai sekarang. Kami juga belajar dari grup-grup yang mungkin sekarang sudah tidak ada. Sebisa mungkin kami komunikasikan tentang ide, pendapat, dan lainnya," ujar Cantika.
Menurut Cantika, komunikasi dan profesionalisme, serta keinginan untuk terus belajarlah yang kemudian membuat grup musik senior masih bertahan hingga kini. "Senior juga tidak pernah menganggap sebelah mata, jadi bisa saling menginspirasi juga," tutur Cantika lagi.
Dalam album kompilasi Y2koustic ini, GAC mendaur ulang lagu dari The Groove. Mereka mengaku senang dapat membawakan lagu dari grup musik sekaliber The Groove. "Senangnya kita dibebaskan untuk membawakan dengan versi GAC. Mungkin kalau disuruh mirip banget sama The Groove bakal jadi beban, tapi ini kan dibuat sedemikian rupa agar GAC banget," ujar Cantika.
"Ini kehormatan banget. Apalagi ini ngomongin sebuah karya. Kalau kita bawain dengan beban pasti pendengar juga gak enak," tutur Gamal menambahkan. (srs/mmu)