Tren musik berganti di tiap era. Tapi, musik yang menjadi hits akan melekat tanpa batas dan tidak pernah berubah di hati tiap orang.
Grup musik Extreme membuktikan itu. Pada 1990, Extreme merilis lagu berjudul 'More Than Words' yang merupakan bagian dari album keduanya, 'Pornograffitti'.
Sampai sekarang, 'More Than Words' menjadi 'lagu kebangsaan' bagi banyak pujanggandi dunia. Liriknya yang syahdu, musik balada dan kocokan gitar merdu, membuat lagunya terngiang-ngiang menembus generasi demi generasi. Ada banyak sekali lagu cinta yang lahir setelah itu, tapi 'More Than Words' tetap punya tempat tersendiri.
![]() Band Amerika Serikat, Extreme (Rolling Stone) |
Sampai kemudian di 2015, solois pria paling populer masa kini Justin Bieber merilis lagu berjudul 'Love Yourself'. Single balada yang berasal dari album ke-4 bertajuk 'Purpose'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Justin Bieber membawakan 'Love Yourself' bersama James Bay di BRIT Awards 2016 (Getty Images) |
Akan tetapi, dengan cepat juga terlintas kalau 'Love Yourself' merupakan babak baru dari 'More Than Words'. Bukan untuk menggantikan, tapi meremajakan.
Warna musik dua lagu itu, sama-sama bukan yang utama baik oleh Bieber maupun Extreme. Bieber berkarir dengan musik pop bercampur elektronik, sedangkan Extreme mengusung musik rock.
Petikan 'More Than Words' terdengar serupa di 'Love Yourself'. Lagu Bieber menggunakan efek suara, sedangkan milik Extreme renyah dengan gitar akustik. Keduanya pun menjadi megahits dengan sudut pandang berbeda soal cinta.
Apakah 'Love Yourself' merupakan versi milenium dari 'More Than Words'? Apakah nantinya, 10, 20 atau 30 tahun ke depan, 'Love Yourself' bisa menjadi legenda, yakni saat ketika anak-anak muda di masa mendatang begitu terhanyut mendengarkan 'Love Yourself', sama seperti generasi 90-an di hari ini yang masih merintih saat 'More Than Words' mengudara?