Deg-Degan, Takut dan Bayang-bayang Fadly di Album Kompilasi Piyu

Deg-Degan, Takut dan Bayang-bayang Fadly di Album Kompilasi Piyu

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Jumat, 05 Feb 2016 16:56 WIB
Foto: Asep Syaifullah
Jakarta -

Bekerja dengan musisi besar berbakat tentulah diidamkan banyak pelaku dunia tarik suara. Tak terkecuali para peserta dari berbagai ajang pencarian bakat di Indonesia.

Untungnya, Satriyo Yudi Wahono alias Piyu, gitaris band Padi dan pencipta lagu, membuka kesempatan tersebut. Lewat album kompilasi bertajuk 'Best Cuts of Piyu', Piyu menggandeng 11 peserta ajang pencarian bakat untuk menyanyikan ulang lagu-lagu ciptaannya dengan karakter masing-masing.

Bertamu ke kantor detikHOT beberapa waktu lalu, Piyu ditemani oleh para kolaboratornya. Walaupun tidak semua, hanya ada Agseisa, Firly Firlana, Ryan Tedja, Ferdinand Pardosi dan Isa Raja. Mereka yang tak dapat hadir adalah, Sandhy Sondoro (Belum Terlambat), Barsena Bestandhi (Rapuh), Dion Agung (Alasan Terbesar), Tuffa (Sesuatu yang Indah), Romy Syalasa (Beri Aku Arti) dan Bisma Karisma (Begitu Indah).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat itu, detikHOT pun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanya langsung kepada mereka, bagaimana rasanya bekerja dengan Piyu?

"Deg-degan juga ya, apalagi pas Mas Piyu kasih arahan-arahan gitu. Mas Piyu mau aku nyanyi yang dirasa banget, minta aku ngecilin suara yang meledak-meledak. Sedangkan memang aku selalu nyanyi tembak-tembak aja. Tapi karena itu justru aku makin deg-degan, makin nggak masuk di otak," cerita Agseisa yang didaulat menyanyikan 'Bayangkanlah' seraya tertawa.

"Mas Piyu banyak kasih input untuk kita, termasuk saya. Tapi, prosesnya senang banget, banyak ketawa dan santai," timpal Firly Firlana yang kebagian lagu 'Menanti Sebuah Jawaban'.

"Bekerja dengan Mas Piyu menyenangkan dan tidak ada kesulitan. Sangat menikmati, menambah teman-teman baru juga. Dengan kapasitas seorang Piyu sebagai musisi senior memberi kesempatan kepada ABG-ABG yang juga menjalani musik sebagai bentuk profesi. Sebetulnya Mas Piyu berbagi passion-nya," tambah Isa Raja di lagu 'Angkuh'.

Akan tetapi, para kolaborator itu juga punya PR untuk lepas dari bayang-bayang musik sebelumnya. Apalagi memang, Fadly sebagai vokalis Padi dan orang yang menyanyikan semua lagu di album 'Best Cuts of Piyu' punya karakter kuat.

"Kita tahu Padi fansnya banyak dan cukup kritis. Terus usianya juga sudah lebih tua, lebih berwawasan. Nah, lagu-lagu favorit mereka itu kemudian dinyanyikan sama kita. Jadi, tantangannya adalah bagaimana kita bisa memenuhi ekspektasi mereka itu. Bagaimana pun, kita semua harus keluar dari atmosfer yang dibangun Fadly," tutur Ryan Tedja sebagai penyanyi 'Mahadewi'.

"Benar banget sih. Beratnya di situ memang. Terutama kan gue juga bantu aransemen musiknya, nah itu harus bisa keluar dan berdiri sendiri sih," sambung Ferdinand Pardosi yang diberi kesempatan mendaur ulang lagu 'Harmoni'.

Sebagai kepala proyeknya, Piyu juga tidak lepas dari kesulitannya sendiri. Musisi 42 tahun itu harus menjahit setiap karakter agar terdengar pas di albumnya.

"Proses rekamannya sekitar satu bulan, ditambah sebelumnya ada masa workshop kurang lebih dua minggu. Ya saya harus bisa melihat semuanya, karakter mereka semua harus bisa dikeluarkan. Aransemen benar-benar disesuaikan dengan mereka," tandas Piyu.

Terbukti, 'Best Cuts of Piyu' menghadirkan musik yang warna-warni dan lepas dari kenangan masa lalu. Dari mulai pop, rock, balada, pop dance sampai reggae. Pada 10 Februari mendatang, Piyu bersama 11 kolaboratornya akan menggelar konser perilisan di Foundry, SCBD, Jakarta.

(mif/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads