Cerita The Beatles Ditolak Label, Hingga Invasi ke Amerika Serikat

Laporan dari Liverpool

Cerita The Beatles Ditolak Label, Hingga Invasi ke Amerika Serikat

Adhie Ichsan - detikHot
Jumat, 05 Feb 2016 15:08 WIB
Foto: Adhie Ichsan
Liverpool -

Usaha The Beatles bersama manajernya Brian Epstein menembus industri musik, mengalami jalan berliku. Usaha pertama Brian untuk mendapatkan kontrak dari label rekaman, dilakukan pada 15 Desember 1961.

Brian mengundang Mike Smith dari Decca Records untuk menyaksikan penampilan The Beatles di kelab The Cavern, Liverpool. Mike menunjukkan ketertarikannya pada band tersebut dengan membuat janji audisi pada 1 Januari 1962. The Beatles menuju London sehari sebelumnya, dan menginap di The Royal Hotel, Woburn Place.

Pergantian tahun dihabiskan The Beatles dalam studio milik perusahaan rekaman Decca Records di West Hampstead. Saat itu John Lennon cs memainkan lagu yang biasa mereka bawakan saat tampil di The Cavern, dan banyak juga lagu orang lain yang dimainkan. Hanya beberapa lagu ciptaan sendiri. The Beatles tak senang dengan penampilan mereka saat audisi karena gugup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dick Rowe yang merupakan kepala departemen A&R Decca Records, mengatakan kepada Mike Smith bahwa dia hanya bisa menerima satu grup, The Beatles atau band lain yang ikut audisi hari itu, Brian Poole and the Tremeloes. Decca memilih Tremeloes. Keputusan itu mengejutkan Brian. Dia kemudian keluar studio dan berkata kepada mereka, "Suatu hari band ini akan lebih besar dari Elvis."

Brian sang manajer tak kenal putus asa melanjutkan usahanya mengenalkan The Beatles kepada berbagai perusahaan rekaman. Pada suatu titik, Brian menjalankan masukan yang dia terima untuk membuat demo disc. Dia membawa kaset rekaman The Beatles ke sebuah toko kecil di Oxford Street, London, dengan biaya 1 Pound Sterling untuk tiap kopi.



Petugas yang mengerjakan rekaman The Beatles itu terkesan dengan apa yang dia dengar, dan menyarankan Brian untuk membawa disc-nya ke perusahaan penerbit EMI, Ardmore and Beechwood. Brian kemudian bertemu dengan Syd Coleman yang tak hanya suka dengan karya The Beatles, mereka juga akan menerbitkan dua lagu. Syd kemudian menanyakan apakah The Beatles sudah terikat kontrak dengan label rekaman, ketika Brian bilang 'Tidak', dia berjanji akan mengenalkan rekannya, George Martin, kepala departemen A&R di Parlophone Records.

George bertemu dengan The Beatles pertama kalinya pada 6 Juni 1962, ketika proses audisi di studio EMI di Abbey Road, London. Brian memberikan George daftar lagu yang akan dimainkan The Beatles, dan dia memilih tiga dari empat pilihan, termasuk 'Love Me Do' dan 'PS I Love You'.



Pada 11 September 1962, The Beatles kembali ke London untuk membuat rekaman resmi pertama mereka. Dalam jeda waktu antara kunjungan pertama dan kembalinya The Beatles ke studio tersebut pada September, mereka memutuskan mengganti posisi drummer dari Pete Best ke Ringo Starr. Tapi perubahan mendadak itu tak disukai George Martin. Dia tak ingin begitu saja melakukan proses rekaman dengan orang yang baru dikenal. Lalu saat sesi drum dia memanggil Andy White untuk rekaman pertama. Saat itu tak satupun anggota The Beatles yang bisa membaca musik dan mereka hanya tahu sedikit soal teknis rekaman studio, jadi band sangat tergantung dengan pengalaman George Martin.



Jelang akhir sesi rekaman, George Martin berusaha membuat mereka lebih santai, dan berkata, "Katakan jika ada yang kalian tidak sukai," dan itu langsung dibalas George Harrison, "Yeah, aku tidak suka dasi kamu!" Proses rekaman itu merupakan awal dari sesi rekaman bersama mereka yang sukses. Single pertama The Beatles 'Love Me Do' dirilis pada 4 Oktober 1962 dan langsung bertengger di posisi 17 dalam tangga lagu Inggris, dilanjutkan dengan 'Please Please Me' yang menduduki chart nomor satu di chart New Musical Express.

Setelah menapaki usaha The Beatles menembus studio rekaman, kami akan membawa Anda melompat ke 1964 saat The Beatles menginvasi Amerika Serikat dengan musiknya. Pada akhir 1963, Capital Records memutuskan untuk merilis lagu 'I Want To Hold Your Hand' di pasar Amerika.


Kemudian pada 7 Februari 1964, The Beatles mendarat di Negeri Paman Sam. Kedatangan mereka diumumkan di radio pagi hari di New York. "Sekarang pukul 6.30 am Beatle time. Mereka meninggalkan London 30 menit lalu. Mereka akan melintasi Samudera Atlantik, menuju New York. Suhu saat ini 32 Beetle degrees," kata sang DJ dengan bersemangat.

Penyambutan atas kedatangan The Beatles di Kennedy Airport, New York, melebihi mimpi terliar mereka. Ketika pesawat The Beatles menyentuh darat, suara teriakan keras orang-orang, membuat mereka berpikir ada sesuatu yang salah dengan mesin pesawat, tapi ternyata itu adalah suara 5 ribu penggemar yang histeris dalam menyambut mereka. Polisi harus mengerahkan 100 personel untuk menghalau fans yang menghalangi jalan.



Selama tur pertama mereka di AS, seluruh tiket ludes terjual. Penampilan pertama The Beatles di televisi dalam acara Ed Sullivan Show, ditonton 75.000.000 orang! Sebelum mereka bernyanyi, sebuah telegram masuk untuk memberi selamat. Pesan itu berasal dari King of Rock n' Roll, Elvis Presley.



Tur The Beatles berlanjut ke Washington, dimana 8.600 orang memenuhi Coliseum Theatre dan dua konser lanjutan di Carniege Hall, New York yang juga tiketnya ludes terjual. Tur kedua di AS yang dilakukan pada Agustus 1964, memecahkan rekor dengan 31 penampilan di 24 kota.



Setelah mereguk kesuksesan, The Beatles mengalami tragedi yang menyesakkan dada, dan membuat mereka tak bersemangat dalam bermusik untuk sementara. Simak artikel selanjutnya di detikHOT!

(ich/ron)

Hide Ads