Unsur Medis di Balik Album 'Sinestesia' ERK

Unsur Medis di Balik Album 'Sinestesia' ERK

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Selasa, 12 Jan 2016 16:45 WIB
Album 'Sinestesia' / Foto: internet
Jakarta - Trio Efek Rumah Kaca (ERK) baru saja merilis album ketiga bertajuk 'Sinestesia'. Ternyata album itu bukan sekedar musik, melainkan punya unsur medis.

Nama 'Sinestesia' yang dipilih berasal dari hasil medis pengecekan mata sang pemain bass, Adrian Yunan Faisal. Memang sudah lama diketahui, bahwa Adrian punya gangguan mata di bagian retina yang menyebabkan berkurangnya kemampuan melihat.

"Itu idenya muncul pas Cholil lihat hasil cek mata gue. Berawal dari mata itu, terus diperlebar menjadi indera dan tercetus bahwa albumnya akan membawa hal yang berbau indera," jelas Adrian kepada detikHOT saat ditemui belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mata gue itu ada masalah di sensor mata. Mata gue sempat mengalami fase dimana cahaya yang masuk ke mata tidak beraturan. Berkaitan dengan itu, ketika kita mendengar sesuatu biasanya kita membayangkan visual atau warna tertentu. Idenya berangkat dari itu semua, itu juga kenapa kita main warna di sini," jelas Adrian lagi.

Di luar unsur medis tadi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian 'sinestesia' adalah metafora atau ungkapan yang berhubungan dengan indera. Seperti 'umpan manis' atau 'nama yang manis'.

Album 'Sinestesia' lahir pada 18 Desember kemarin, bermuatan enam lagu dengan judul 'Merah', 'Biru', 'Jingga', 'Hijau', 'Putih', 'Kuning'. Lagu-lagu tersebut merupakan gabungan dari beberapa lagu sehingga membuat durasinya minimal tujuh menit. Tujuannya, menjadi album sinematis yang mengajak para pendengar album membangun imajinasinya sendiri.

Tepat besok, Rabu (13/1) ERK akan menggelar konser tunggalnya, sekaligus merayakan lahirnya 'Sinestesia' di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. (mif/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads