Akhirnya 'Jazz Goes To Campus (JGTC) 2015' sampai di fase outro. Ada dua grup yang didaulat menutup seluruh rangkaian acaranya sejak siang tadi.
Â
Di panggung Makarizo, Parkiran Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok, Minggu (29/11/2015) diisi lebih dulu oleh grup Sentimental Moods. Kelelahan yang dirasakan barisan penonton seakan hilang dengan ingar musik ska.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Â
Empat pemain tiup Sentimental Moods menjadikan suasana begitu hidup. Penonton sama sekali tidak bisa berhenti bergoyang di lagu-lagu sepertiâ 'Gradasi Hitam-Putih'â dan 'Local Horror'â.
Â
Sempat juga, mereka berkolaborasi dengan pemain perkusi Matajiwa, Reza Aman. Kolaborasi itu menghadirkan daur ulang dengan rasa etnik di lagu lawas 'Payung Fantasi'.
Â
45 menit tampil, panggung diambil alih oleh Maliq & D'Essentials. Sudah bisa ditebak, Angga Cs menjadi magnet kuat belasan ribu orang yang merindukan kehadiran mereka di JGTC 2015. Maklum, Maliq & D'Essentials sudah lima tahun tak ikut festival tahunan itu.
Â
'Aurora' dipilih menjadi pembuka, disusul dengan 'Dia'. Dua lagu itu membuat paduan suara yang menggelegar. 'Setapak Sriwedari' dan 'Terlalu' juga direspons sama.
Â
Kesunyian lokasi kampus UI menjelang tengah malam pecah saat lagu 'Himalaya' juga 'Untitled' berbunyi. Maliq & D'Essentials membiarkan hampir separuh liriknya dinyanyikan bersama-sama.
Â
Dari terobosan-terobosan yang dilakukan gelaran ke-38 ini, satu paling menarik. JGTC 2015 tidak diguyur hujan deras sampai selesai. Setidaknya sampai penampil terakhir Maliq & D'Essentials.
Â
Walaupun bukan bagian dari kuasa penyelenggara, tapi hal itu jelas menjadi perhatian karena JGTC selalu identik dengan hujan ketika matahari terbenam. Sepertinya 'ritual' tahunan itu sudah berpindah haluan.
Â
Usai sudah JGTC 2015, sampai jumpa di 'JGTC' ke-39 2016!
(mif/ich)











































