Menghadirkan enam musisi dari era 70-an sampai 90-an, Jakarta Dekade masih bisa menyedot penonton. Terbukti dari penjualan tiket mereka menjelang hari-H pada 11 Desember mendatang.
"Penjualan tiket sudah lebih dari 50%. Kami sih tidak khawatir soal tiket karena biasanya penonton di Indonesia suka beli mendadak juga. Jadi, sementara angkanya sudah bagus," ujar Direktur Trans Event Iko Wisprantoko selaku promotor dalam jumpa pers di Gandaria City, Jakarta Selatan, Kamis (26/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mencoba menjadi jembatan ke anak-anak muda. Sebetulnya konser semacam ini adalah aset-aset untuk anak muda. Dengan begini, anak-anak kita tahu ini adalah musisi yang pada zaman bapaknya heboh," tambah Iko Wisprantoko lagi.
Bahkan, bagi solois Titi DJ, tampil di Jakarta Dekade tahun ini adalah sebuah kebanggan dan pencapaian. Alasannya dia bisa satu panggung dengan musisi-musisi idola.
"Saya ini sepanggung sama penyanyi-penyanyi idola saya, ini adalah sebuah pencapaian ya. Bukannya perez lho.Β Dulu awal-awal karier saya sempat jadi penyanyi latar mereka, Mama Ina, Bung Harvey. Terus, beberapa tahun kemudian saya bisa rekaman dan menjadi frontliner seperti mereka. Dan sekarang saya satu panggung sama mereka, suatu kebanggaan buat saya," cerita pelantun 'Sang Dewi' itu seraya tersenyum.
Jakarta Dekade 2015 adalah edisi ketiga setelah sebelumnya digelar dua kali pada 2014 dengan nama Jakarta Dekade 2014 dan Bandung Dekade 2014. Konser garapan Trans Event dan Mahana Live itu menyajikan lima kelas tiket, Bronze (Rp 400 ribu), Silver (Rp 800 ribu), Gold (Rp 1,25 juta), VIP (Rp 1,75 juta) dan Diamond (Rp 2,25 juta). (mif/mmu)











































