Toko-toko CD dan kaset yang dulu jadi tempat persinggahan para penikmat musik pun mulai sedikit demi sedikit menghilang. Alasannya adalah mereka tergerus dengan arus teknologi yang membuat bisnis penjualan CD lebih nyaman ke arah digital.
Seperti saat kasus toko CD musik Disc Tarra yang mulai mengurangi outlet-nya. Pada kenyataannya banyak faktor yang membuat berkurangnya 'kandang' rilisan fisik musisi dalam atau luar negeri itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang untuk bisnis online memang lebih menguntungkan. Nggak jauh lebih banyak tapi ya memang cukup signifikan," ucap perwakilan Disc Tarra, Miranty Paramtiha kepada detikHOT pada Rabu (4/11/2015).
Miranty menambahkan selain soal untung, ia juga melihat industri yang mulai memaksa untuk bermain di bisnis digital. Setidaknya arah tujuan Disc Tarra yang mulai merambah bisnis digital memang mengikuti zaman yang terus berkembang.
"Industri memang sekarang banyak yang digital. Jadi biar lebih kekinian aja. Jujur memang bisnis ini (digital) memang jauh berjalan dengan baik, jadi sedikit perubahan soal development aja," jelasnya.
Hal lain yang bisa dilihat juga adalah berkembangnya bisnis situs streaming online. Memang tak semua bisa masuk ke Indonesia, tapi setidaknya geliat streaming lagu online mulai mendapatkan tempat di penikmat musik Tanah Air.
Jadi anggapan bisnis musik digital lebih mengungtungkan pun seperti memang sudah jadi kodrat di industri musik Tanah Air.
(fk/mmu)











































