Mencoba 'memanfaatkan' momen, Glenn Fredly pun menyelipkan sentuhan politis dalam konser tunggalnya yang bertajuk 'Menanti Arah'. Kata 'Menanti Arah' yang menjadi nama konsernya, punya maksud lain yaitu 'Merah'. Diambil dari dua suku kata yaitu, 'Me' dari kata 'Menanti' dan 'Rah' dari kata 'Arah'.
Itu kenapa di linimasa Twitter, Glenn dan seluruh tim meramaikannya dengan tagar #MEnantiaRAH.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Cerita GAC Pasca Terkenal
"Judul konser ini tepat. Menanyakan negara ini arahnya mau kemana sih?β Ini satu momen penting dengan harapan orang baik nggak takut untuk bicara dan berbuah perubahan. Ini momen penting untuk gue menyampaikan itu," sambung pelantun 'Luka dan Cinta' itu.
Selain unsur idealisnya, tentu saja konser 'Menanti Arah' merupakan napak tilas perjalanan 20 tahun karier Glenn Fredly.
"Kita hidup di sebuah masa di mana pemikiran untuk bergerak maju itu dipertanyakan. Apakah konser ini akan memberikan jawaban, gue nggak bisa bilang iya. Tapi apa ini kegelisahan gue, iya. Di luar itu ya konser ini adalah napak tilas karier gue," jelas solois yang pertama kali lahir di pentas musik nasional pada 1998 itu.
Simak Juga: Cara Aulia Cipta Jaga Konsistensi Suara dalam Bernyanyi
"Ini akan menjadi konser yg seru. Sangat seru," tandasnya.
Secara keseluruhan, konser 'Menanti Arah' setidaknya memiliki tiga segmen utama. Segmen film, love song dan segmen bernama 'Menanti Arah'. Dijadwalkan, konser tersebut akan terjadi pada Sabtu, 17 Oktober besok di Istora Senayan Jakarta.
(mif/ron)











































