Konser Bon Jovi di Jakarta Menggelegar, Namun Kurang Klimaks

Konser Bon Jovi di Jakarta Menggelegar, Namun Kurang Klimaks

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Jumat, 11 Sep 2015 23:42 WIB
Jakarta -
Post from RICOH THETA. - Spherical Image - RICOH THETA

Ketika hari mulai gelap, ada euforia puluhan ribu orang yang sudah tak terbendung lagi hingga bisa dirasakan secara kasat mata. Ada juga harapan pada mata yang berbinar-binar terkena sorot lampu, menggambarkan penantian panjang yang akhirnya berujung.

Setelah 20 tahun berlalu, penggemar menyaksikan aksi panggung Bon Jovi lagi secara langsung. Ya, akhirnya band asal New Jersey, Amerika Serikat itu kembali untuk kedua kalinya ke Indonesia. Bertempat di Stadion Utama Geloran Bung Karno (GBK), Jumat (11/9/2015), Bon Jovi beraksi di depan 40 ribu orang yang malam ini melepas rindu dan bernostalgia.

Tanpa basa-basi, Bon Jovi langsung mengguncang dengan 'That's the Water Made Me'. "one, two, three, four," teriak Jon Bon Jovi melanjut ke lagu 'Who Says You Cant Go Home' begitu juga di 'Lost Highway.'

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Halo apa kabar? Senang sekali berada di Jakarta. Sudah sangat sangat lama," sapa Jon disambut teriakan gemuruh puluhan ribu penonton.



Bon Jovi melanjutkan penampilannya ke lagu 'Raise Your Hands', 'You Give Love A Bad Name', 'Born To Be My Baby', 'We Don't Run', dan tentu saja 'It's My Life', serta dilanjutkan 'Because We Can'. Kekuatan musikalitas mereka begitu menggelegar hingga membuat jantung berdetak lebih cepat. Kegaduhan senantiasa terjadi di barisan penonton yang sibuk bernyanyi dan melompat tiada henti.

Tata suara dan lampu luar biasa juga hadir di konser garapan Live Nation Indonesia itu. Satu hal yang membanggakan adalah seluruh perlengkapan teknis disiapkan langsung oleh vendor-vendor Indonesia. Walaupun memang, sound system yang terasa sedikit kurang nendang.

Gelegar yang tak ada habisnya disusul oleh perasaan puas. Puluhan ribu penonton rela menjadi paduan suara Jon Bon Jovi Cs sepanjang lagu. Sebut saja lagu-lagu seperti 'Wanted Dead Or Alive', 'I'll Sleep When I'm Dead', 'Keep the Faith' hingga hits lawas 'Bad Medicine'. Kata demi kata dari lirik lagu diteriakkan penonton mengikuti harmoni, walaupun kadang nada-nada itu fals.

Sebagian dari puluhan ribu penonton berusia mapan yang memadati GBK malam ini, mungkin pada 1995 silam tidak sempat melihat aksi perdana Bon Jovi. Kini raut-raut kepuasan terlukis di wajah mereka, meskipun harus tanpa gitaris Richie Sambora.



Mereka yang dulu menonton konser pertama di Ancol, menjadikan malam ini sebagai ajang reunian. Sedangkan bagi penonton muda, malam ini menjadi kesempatan emas menyaksikan salah satu band legendaris di muka bumi.

Apalagi, para personel Bon Jovi yang berusia kepala 5, sama sekali tidak menurunkan semangat. Suara Jon tetap stabil, gebukan drum Tico Torres juga masih sama kuatnya dengan lagu pertama, serta David Bryant yang belum juga lelah mencabik-cabik tuts keyboard miliknya.

Di tengah keseruan yang meluap-luap, ada sedikit perasaan anti-klimaks. Bukan tanpa alasan, babak encore yang dimulai dengan 'Runaway', 'Have A Nice Day' dan 'Livin' On A Prayer', diakhiri tanpa lagu-lagu hits andalan lainnya. 'Bon Jovi Live Jakarta' tak menghadirkan 'Bed of Roses', 'Thank You For Loving Me', 'Never Say Goodbye' dan hit dunia 'Always'.

Walaupun begitu, raut wajah puas tidak bisa dibohongi. Sepanjang jalan keluar stadion, penampilan Bon Jovi selama 1,5 jam tadi masih menjadi buah bibir penonton. Puluhan lagu sudah dibawakan dari album 'Self-Titled (1984)' hingga paling baru 'Burning Bridges (2015)' sudah dipersembahkan kepada Indonesia untuk kedua kalinya.

(mif/ich)

Hide Ads