Band lawas rock n' roll Powerslave mencoba mempertahankan eksistensi mereka di panggung musik Indonesia. Meskipun tidak lagi setenar dulu, band pelantun 'Impian' itu tetap berusaha menghasilkan karya baru.
Ditemui usai menggelar konser kolaborasi bersama band rock lawas lainnya, Boomerang di Tebet, Jakarta Timur akhir pekan lalu, vokalis Powerslave, Heidy mengungkapkan bahwa bandnya akan merilis album terbaru.
"Mudah-mudahan album baru tahun depan. Rencananya sih mau keluar album 'The Best' yang merangkum album pertama kami tahun 1994 sampai 2014 ini. Materinya sekitar tujuh album," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencana memang ada, kita maunya berlanjut terus. Kita juga nggak berharap dapat panggung besar, dulu. Dulu memang bisa, tapi sepertinya sekarang akan dimulai lagi dari yang kecil dulu. Kita nggak pernah menganggap ada panggung yang kecil atau besar, musisi itu hanya butuh apresiasi." sambung keybordis Poweslave, Wiwiek.
Meskipun sudah tidak berada di masa keemasan musik rock lagi, Poweslave tidak perduli. Bagi mereka, sudah tugasnya sebuah band untuk terus menerus menciptakan musik sesuati hati nurani.
"Pasar itu urusan manajemen. Kita yang penting berkarya," tandas Heidy.
Powerslaves berdiri sejak 1991 dan sudah menghasilkan album seperti 'Metal Kecil' (1994), 'Metal Kartun' (1996), 'Kereta Rock N Roll' (1998), 'Powerslaves 2001' (2001) dan 'Gak Bakal Mati' (2002). Sempat vakum, di tahun 2010 Powerslave kembali bangkit dengan album 'Jangan Kau Mati', dan '100% Rock N Roll' dua tahun kemudian.
(nu2/mmu)











































