Tiga tahun berselang, Tulus sudah mengumpulkan dua album, 'Tulus' dan 'Gajah' yang semakin membuatnya laris manis. Dan malam ini, Tulus membuktikkan dirinya sebagai seorang solois berkualitas.
Bertempat di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (2/12/2014), penyanyi 27 tahun itu menggelar konsernya yang berjudul 'Konser Gajah Tulus'. Memang bukan yang pertama, tapi harus diakui menjadi yang terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama setelahnya, Tulus dalam bentuk sesungguhnya hadir di atas panggung. Mengenakan setelan jas serba hitam, Tulus langsung menghentak dengan lagu 'Baru' yang up-beat. Setelahnya, 'Bumerang' menyusul.
"Halo, selamat malam teman-teman. Saya sangat deg-degan sekarang. Terima kasih sudah hadir di Konser Gajah Tulus," sapa Tulus kepada sekitar 4,000 penonton yang hadir.
Histeria penonton menyambut lagu di album perdananya, 'Diorama'. Ditambah lagi dengan 'Gajah', ribuan orang membuat paduan suara yang membahana. Berturut-turut lagu '1 Hari di Bulan Juni' dan 'Teman Pesta' dinyanyikan.
Memenuhi janjinya menampilkan sesuatu yang hebat, tatanan visual ciamik hadir di layar. Permainan animasi menggambarkan lagu-lagu yang dinyanyikan Tulus.
Dengan desain panggung berlidah yang menjulur hingga ke belakang, Tulus pun menggunakannya untuk menyapa barisan kelas Festival. Dengan konsep akustik, Tulus dan para penyanyi latarnya bermain akapela di lagu 'Tuan Nona Kesepian'.
"Lagu ini merupakan demo pertama saya yang ditolak banyak label saat itu. Entah kenapa lagu ini juga bocor ke internet padahal tidak pernah saya rilis sebelumnya," ujar Tulus interaktif sebelum memulai lagu berjudul 'Mengagumimu Dari Jauh'.
Dilanjutkan dengan 'Bunga Tidur', 'Tanggal Merah' dan 'Juwita Malam' yang secara mengejutkan dinyanyikan bersama Bonita. Penonton kembali bersorak sangat riuh.
Kembali ke panggung utamanya di depan, penyanyi asal Bukittinggi, Sumatera Barat itu mempersembahkan tiga lagu. 'Jatuh Cinta', 'Teman Hidup' dan soundtrack pertamanya untuk film '3 Nafas Likas' berjudul 'Lekas'.
Bertambah malam, pengunjung Balai Kartini belum juga lelah. Malah semakin menggila ketika lagu kolaborasinya bersama RAN, 'Kita Bisa' dibawakan. Malah, RAN langsung naik ke atas panggung dan membuat kehebohan.
Penonton yang masih kaget karena momen itu, semakin 'shock' saat idolanya menyanyikan 'Lagu Untuk Matahari' bersama Vidi Aldiano, Raisa dan Endah N' Resha. Sudah tidak terdengar lagi suara para musisi muda itu di atas panggung, digantikan dengan koor massal bait demi bait liriknya. Merinding.
Babak akhir 'Konser Gajah Tulus' dimulai saat lagu daur ulang milik Pongky Barata '1000 Tahun Lamanya' berkumandang. Disusul hits-hits seperti 'Sepatu' dan 'Sewindu'. Paduan suara dari ribuan penonton semakin menjadi-jadi.
Tulus langsung istirahat turun panggung sesudahnya. Perhatian penonton tertuju kembali pada layar besar, di sana diputar kompilasi video orang-orang menyanyikan satu lagi hits miliknya, 'Jangan Cintai Aku Apa Adanya'.
Tanpa dikomando penonton yang hadir menyanyikan dengan keras. Tulus kembali naik pentas menyelesaikan tugasnya.
Taburan confeti menutup rangkaian 'Konser Gajah Tulus'. Setelah Bandung dan kini Jakarta, konser tur itu akan berpindah ke Jawa Tengah, tepatnya Yogyakarta, sebagai tempat terakhir.
(ich/ich)











































