Akhirnya band-band lokal yang mengusung aliran ini ikut terangkat pada arus utama musik Indonesia, pada era awal 2000-an. Sebut saja Kripik Peudeus, 7 Kurcaci, Master Wu, Ragajimesin dan Saint Loco, ikut muncul ke permukaan dan mereka setidaknya pernah merasakan singgasana'idola' saat itu.
Memang ada saatnya tren ini menyurut, label rekaman major pun mulai mengalihkan perhatiannya pada aliran musik lain yang tengah digandrungi pendengar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masa gemilang yang berganti jadi ujian ini, harus dilalui oleh band-band rap-rock lokal. Namun para penggerak aliran musik rap-rock lokal ini, tak mau ikut tertidur. Sembari terus berkarya, band-band lokal ini juga merintis komunitas, agar aliran rap rock di Indonesia bisa solid dan terus berkembang.
***
Berawal dari kesadaran scene musik dalam frame lokal, hingga kini acara-acara untuk band metal sering diadakan, bahkan bisa digelar setiap pekan. Untuk aliran musik rap, disini juga sudah ada komunitasnya.
"Sementara rap-rock itu kan berada di tengah-tengah. Jadi kita terpikir untuk membuat wadah bagi aliran musik ini," kata Gusse Adhitya, salah satu pendiri Rap Rock United kepada DetikHOT pada 18 September 2013.
Rap Rock United yang didefinisikan sebagai sebuah wadah ini terbentuk sekitar akhir tahun 2008, di Jakarta. Keinginan membuat wadah ini muncul dalam benak salah satu pendirinya, Gusse, ketika ingin menghidupkan kembali band-band rap-rock dengan mengadakan pertunjukkan musik.
"Coba bikin wadahnya, untuk mempertemukan band-band rap-rock ini. Akan menjadi seksi sekali ketika band-band ini bergabung." Menurut Gusse, Di Indonesia itu ada banyak band yang beraliran Rap Rock, cuma mereka memang tidak memiliki wadahnya.
Inisiator dari komunitas ini adalah para penggiat musik Rap-rock lokal seperti Gusse (Kripik Peudeus), Munkee (7 kurcaci) dan Yudha (Master Wu).
Persatuan ini ditandai dengan sebuah acara musik yang diadakan pada September 2011 lalu, berjudul Rap Rock United 2011 Volume 1. Band-band rap-rock ikut bergabung belakangan, seperti Saint Loco. Kini Berry, MC dari Saint Loco bisa dibilang aktif di dalam komunitas ini.
"Jujur saya simpatik, ini kan habitat saya. Akhirnya saya coba untuk lebih concern kesitu," kata Berry - Saint Loco. Mulai bergabungnya Berry disini ditandai dengan proyeksi acara Rap Rock United Vol. 2 pada Februari 2013 lalu.
Menurut Berry, masing-masing band rap-rock sekarang harus sadar, bahwa musik rap-rock ini bukan musik individual, ini adalah scene. "Agar musik ini bisa berkembang, bisa regenerasi gitu ya harus dibangun dulu scene-nya. Jadi benar-benar kerja kolektif."
Dengan Rap Rock United ini, Berry ingin membuktikan kepada rekan-rekannya bahwa dengan kebersamaan, komunitas ini bisa menghasilkan sesuatu. Setelah acara di kedua itu, mereka akhirnya merampungkan single berjudul Fist Up United. Lagu ini tentang kebersamaan, dan bagaimana merapatkan barisan demi melakukan hal yang lebih besar.
"Aransemen musik yang membuat Saint Loco, cuma dibantu dengan musisi lain seperti Emil dari Kripik Peudeus dan DJ di 7 Kurcaci. Ditambah semua vokalis dari band yang ada di Rap Rock United dan kita juga featuring dengan dua musisi hip-hop, Iwa K dan John Doe-nya Sweet Martabak," kata Berry.
Karena biar bagaimanapun, kehadiran Iwa K juga kelompok musik seperti Sweet Martabak itu telah memberikan pengaruh terhadap musik rap-rock yang mereka usung.
Setelah merampungkan single Fist Up United, mereka juga akan masuk tahap pembuatan video klip. Selain itu, dalam waktu dekat Rap Rock United akan merilis sebuah DVD. "Kita juga mau rilis DVD, kontennya itu dari acara live perform di Rap Rock United Volume 2 kemarin. Plus kita selipin video klip dari single Fist Up United."
(utw/utw)