Namun, pujiaan itu berubah setelah mereka menelurkan album keempatnya 'Angles' pada 2012 lalu. Mereka dianggap telah selingkuh dari genre garage yang membesarkan namanya.
Distorsi-distorsi gitar pun seperti diganti dengan 'campur aduk' dari Synthesizer yang membuat album tersebut seperti album disco 80'an macam zaman band A-Ha. Perubahan musik itu seperti dipengaruhi dengan keputusan solo sang vokalis Julian Cassablanca yang menekuni aliran tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa khas musik band yang asal Amerika Serikat itu seperti masih bias. Meski jika dibandingkan masih lebih 'The Strokes' album terbarunya dibanding dengan 'Angels'.
'Comedown Machine' dibuka dengan track pertama yang berisi lagu 'Tap Out'. Jika didengar selewat musiknya memang sudah mendekati musik Albert Hammond Cs sesungguhnya.
Setelah itu, dua track jagoan mereka di album itu pun diisi di lagu kedua dan ketiga, 'All The Time' dan 'One Way Trigger'. Dua lagu tersebut seperti menjadi 'nyawa' dalam album tersebut.
Namun, masuk ke track keempat 'Welcome to Japan' seperti membuyarkan semuanya. Tapi secara keselurahan dari 11 lagu dalam album seperti '50/50' dan 'Partners In Crime' masih didominasi dengan distorsi-distorsi khas The Strokes. Tapi tetap masih belum memuaskan dari 'dahaga' para penggemar The Strokes sendiri.
Tracklist album 'Comedown Machine':
1.Tap Out
2.All The Time
3.One Way Trigger
4.Welcome To Japan
5.50/50
6.80's Comedown Machine
7.Slow Animals
8.Chances
9.Partners In Crime
10.Happy Endings
11.Call It Fate, Call It Karma
(fk/mmu)