Dibuka dengan MC Artha Bangun dan Ida Arimurti yang tampil cantik dengan dibalut gaun merah sekitar pukul 19.30 WIB. Penonton pun tampaknya sudah tak sabar menyaksikan penampilan dari idola-idola mereka tahun 80-an itu.
Abadi Soesman Lonely Heart Club Band pun menjadi pembuka di konser 80-an ini. Dibalut kostum warna-warni ala marching band, mereka kembali membawakan hits-hits band asal Liverpool The Beatles seperti 'A Hard Days Night', 'Day Tripper', dan 'Love Me Do'. Tak berhenti sampai di situ, Abadi bersama bandnya memash-up lagu 'Yesterday', 'Hey Jude', 'Imagine', dan 'Don't Let Me Down' yang membuat semua penonton bernyanyi bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah flashback dengan lagu The Beatles, kini saatnya musisi Indonesia unjuk diri. Penyanyi bertubuh mungil tahun 80-an Trie Utami menaiki panggung dengan rambut tergerai. Dibalut mini dress ungu, ia tampak sangat lincah di atas panggung saat menyanyikan 'Keraguan' dan 'Kuingin Kau Ada'.
"Itu lagu 25 tahun yang lalu dan malam ini saya mau nanya, pitch control masih ada?" ujarnya bercanda. "Sebenarnya ini pembuktian kalau penyanyi-penyanyi tahun 80-an masih bagus sampai sekarang," tambahnya dan menutup penampilannya dengan lagu 'La Samba Primadona'.
Didukung oleh lighting, suasana 80-an pun semakin terasa. Kali ini giliran band Java Jive menghibur penonton dengan lagu-lagu andalan mereka seperti 'Kau yang Terindah', 'Permataku', 'Gerangan Cinta', dan 'Gadis Malam'.
Grup vokal tahun 80-an Elfa's Singers juga turut memeriahkan konser reuni 80-an ini. Mereka tampil memukau dengan lagu 'Dari Hati ke Hati', 'Aku Jatuh Cinta', dan tentunya 'Pesta'. Di lagu 'Pesta', sepertinya penonton sudah tak dapat menahan goyangannya lagi.
Konser reuni 80-an 5 jam nonstop ini tak hanya dihadiri para musisi dan selebriti Indonesia saja, melainkan cawagub DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun turut menghadiri konser 80-an itu. Ia tampak mengenakan kemeja kotak-kotak khas Jokowi.
Beberapa kali disorot kamera, akhirnya Ahok ditarik ke atas panggung di penampilan Solid 80. Awalnya malu-malu, namun ia akhirnya naik ke atas panggung dan ikut bernyanyi di lagu Queen yang berjudul 'We Are The Champion' dan diiringi tepuk tangan yang meriah dari penonton.
Selain 'We Are The Champion' yang berkolaborasi mendadak dengan cawagub Ahok, Solid 80 juga membawakan hits-hits Queen yang lain seperti 'Bohemian Rhapsody', 'Love Of My Life', 'Somebody to Love', 'Spread Your Wings', 'Crazy Little Thing Called Love', dan tentunya 'Under Pressure'. Di lagu 'Spread Your Wings', Solid 80 juga mengajak penonton untuk melambaikan tangannya dan bernyanyi bersama.
Penyanyi lawas Imaniar membuka penampilannya dengan penampilan dari dua keponakannya yang kembar menyanyikan lagu 'Prahara Cinta'. Imaniar pun menunjukkan bakatnya dengan memaikan alat musik saxophone. 'Kacau' dan 'Ironi' pun menjadi lagu pilihan Imaniar di konser 80-an ini.
"Hidup tahun 80-an!" teriaknya dan langsung menyanyikan lagu terakhirnya 'Kau Kan Jadi Milikku' yang di mash-up dengan 'Beat It' Michael Jackson plus penampilan dancer dengan kostum serba putih ala Michael Jackson.
Setelah menari-nari dengan Imaniar, kini saatnya sedikit bersantai. Walaupun sudah jarang terlihat, penampilan Mus Mujiono tetap dinanti-nantikan oleh para penonton. Ia pun beraksi dengan gitarnya di lagu 'Acuh', 'Arti Kehidupan', dan 'Tanda-tanda'.
Suasana 80-an pun semakin terasa. Dibalut dress kembang garis-garis hitam-hijau neon yang serasi dengan sepatu pumpshoes yang juga berwarna hijau neon itu Titi DJ menaiki panggung dengan lagu 'Dunia Boleh Tertawa'. Penonton pun sontak berdiri dari tempat duduk mereka untuk mengabadikan penampilan mantan kekasih Indra Lesmana itu.
Setelah menyanyikan hitsnya 'Ekspresi', sepertinya Titi sedikit flashback ke masa lalunya. "Seneng banget nyanyiin lagunya Indra," ucapnya diiringi sorakan penonton.
"Mestinya ada Indra ya di sini ya. Saya kira ada surprise (Indra datang), taunya nggak ada. Ge-er ya saya. Yang diinget dari tahun 80-an selain fashion adalah Indra," ujarnya seraya tertawa.
Malam semakin larut. DJ Olly Tandjung pun memanaskan suasana dengan lagu-lagu disko yang hits di era 80-an.
Meskipun konser sudah berjalan sekitar 3 jam, nampaknya penonton masih ingin menyaksikan penampilan-penampilan idolanya. Terbukti saat penampilan Acid Speed Band, para penonton pun masih semangat mendengarkan dan nyanyi bareng lagu-lagu dari The Rolling Stones.
"We give you music from The Rolling Stones!" teriaknya. Dengan gaya ala band The Rolling Stones, Acid Speed Band menyanyikan lagu 'Angie', 'Brown Sugar', 'Honky Tonk Women', 'I Can't Get No (Satisfaction)', dan 'Sympathy For The Devil'.
Semakin malam, semakin melow. Penampilan 2D (Dian Pramana Putra & Deddy Dhukun) membuat suasana menjadi romantis. Glenn Fredly pun ditarik ke atas panggung oleh Deddy dan keduanya berduet menyanyikan lagu 'Melayang'.
Setelah sukses bermelow ria, Vina Panduwinata berhasil membuat semua orang terpukau dengan penampilannya yang membawakan lagu 'Makin Cinta', 'Di Dadaku Ada Kamu', 'September Ceria', dan 'Burung Camar'. Penyanyi yang dibalut dress bernuansa pink-hitam itu pun sempat berduet dengan penyanyi Harvey Malaiholo di lagu 'Begitulah Cinta' yang membuat suasana hati semakin terenyuh.
Giliran yang ditunggu-tunggu naik ke atas panggung. Dengan setelah hitam-putih, Fariz RM memanjakan penonton dengan lagu-lagu seperti 'Nada Kasih', 'Sakura', 'Barcelona', dan 'Selangkah Ke Seberang'.
Konser yang berjalan 5 jam (atau lebih) ini ditutup oleh aksi memukau Cockpit, band yang digawangi oleh Oding Nasution, Yaya Moektio, Ary Safriadi, Raidy Noor, dan Krisna Prameswara yang membawakan lagu-lagu Genesis, band asal Inggris. 'Behind The Lines', 'Cinema Show', 'Follow You, Follow Me', dan 'Misunderstanding' sukses mengakhiri konser reuni 80-an ini.
Meskipun penonton rata-rata berusia 30 tahun ke atas, mereka tetap setia menyaksikan penampilan idola mereka hingga konser selesai sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Musisi-musisi yang tampil pun sukses membuat para penonton bernostalgia ke tahun 80-an dan tampaknya sangat puas dengan konser 'Indonesia 80's'.
(kak/nu2)