The Fly: Industri Musik Sekarang Nggak Asik

Main Stage

The Fly: Industri Musik Sekarang Nggak Asik

- detikHot
Rabu, 11 Apr 2012 12:20 WIB
Jakarta - The Fly merasa pada era 90-an musik Indonesia sangat beragam. Menurut Levi sang bassis musik dangdut, pop,rock dan bahkan disko saling bersaing di pasar musik.

Keberagaman itu dirasakan Levi sebagai persaingan yang nikmat. Ia ingat betul pada era hingga awal 2000, band seperti Sheila on 7 dan Padi masih bisa mendapatkan platinum lewat musik yang diusung masing-masing.

"Jadi tuh musiknya berwarna. Tapi begitu tahun 2004 ke sini, kalau tren Melayu, smua Melayu, ramai boyband semua boyband. Itu yang bikin kita ngerasa, kok nggak asik lagi," ujarnya ketika berbincang dengan detikHot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam amatan Levi, mulai 2005 hingga saat ini pasar musik Indonesia juga sudah sangat mengindustri. Banyak produser yang dirasa tak lagi memikirkan bagaimana membuat musik yang berkualitas, dan hanya memikirkan keuntungan.

The Fly yang baru saja merilis album 'A New Beginning From Another Beginning End' itu merasa, jika ingin bertahan di industri, band atau musisi harus mengikuti pasar. Sementara band yang tetap bertahan dengan musikalitasnya seolah timbul-tenggelam.

"Kita sih nggak egois musik rock harus naik, tapi gue cuma berharap musik itu bervariasi kayak dulu," harapnya.

Seiring dengan album barunya yang dirilis pada akhir 2011 lalu, The Fly kini memiliki semangat baru. Apalagi kehadiran Teddy yang bergabung dengan band tersebut sejak 1,5 tahun lalu.

'Sang Penyelamat' dan 'Silenced' adalah dua dari sembilan lagu di album mereka. The Fly tetap mempertahankan musik rock sebagai ciri mereka, bahkan kini lebih gelap.

Saat ini, band yang terbentuk sejak 1994 lalu itu juga sedang mempromosikan lagu terbarunya 'Flamboyan'. Lagu yang pernah dipopulerkan Bimbo itu diaransemen ulang sehingga berubah total dari versi aslinya.

"Ini jembatan kita eksis lagi," harap Kin sang gitaris.

The Fly memiliki strategi khusus untuk kembali merebut perhatian para penikmat musik Indonesia. Seperti apa? Nantikan artikel selanjutnya di Main Stage detikMusic.


(ich/mmu)

Hide Ads