Jakarta diguyur hujan sejak siang hari pada Jumat (28/10/2011). Hingga menjelang waktu konser yang dijadwalkan pukul 20.00 WIB pun hujan turun dengan derasnya. Begitu pula di arena konser, Tennis Indoor, Senayan, Jakarta Selatan.
Lewat Twitter, bos promotor Adrie Subono pun menenangkan para calon penonton yang masih dijalan untuk tidak perlu terburu-buru. Owl City dengan sengaja menunda beberapa saat konsernya karena tidak mau melihat fansnya kehujanan dan sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tepat pukul 21.00 WIB panggung pun terang benderang. Suara kicauan burung diputar. Backdrop sampul album teranyar Adam 'All Things Bright and Beautiful' pun terlihat jelas. Empat buah tiang tinggi dengan lampu moving head di bagian atas berdiri di belakang panggung.
Dua panggung kecil berada di dua sisi untuk masing-masing drum dan programming. Breanne kembali muncul sebagai kibordis dan penyanyi pengiring. Tak ketinggalan Adam juga mengajak serta Laura Musten (biola) dan Hannah Schroeder (cello) untuk menyempurnakan penampilannya.
Adam muncul dengan gimmick bermain drum. Begitu musik pembuka selesai dimainkan, Adam yang tampil sederhana dengan kaos v-neck putih, vest hitam dan celana jeans hitam robek di bagian lutut kiri langsung mengeluarkan ponselnya. Ia mereka penonton yang tidak berhenti bersorak melihat idolanya akan memulai pertunjukan. Lagu 'The Real World' dari album teranyar Adam pun langsung dimainkan.
"Saya menunggu dua setengah tahun untuk bisa ke sini. Saya tidak pernah menyangka bisa pergi jauh dari rumah dan bisa singgah ke tempat-tempat spesial seperti Jakarta," tuturnya seraya melempar senyum.
Pria berusia 25 tahun itu membuat pembuka yang membuat penonton tercengang. Lagu-lagu miliknya yang cukup sudah dikenal publik disimpan di bagian awal. Berturut-turut 'Cave In', 'Hello Seattle' dan 'Angels' dilantunkan.
"Kalian semua adalah malaikat," teriaknya.
Suara kicauan burung lagi-lagi terdengar di lagu 'Bird ad the Worm'. Adam mengambil gitar akustik dan lagu tersebut dipersembahkan dengan apik. Di 'Lonely Lullaby' ia memilih untuk tampil sendiri tanpa band. Suara desir angin dan jangkrik terdengar sebagai backsound ketika Adam mengakhiri lagunya.
"Ya, saya banyak membawa teman-teman saya dari Minnesota. Dan burung dan jangkrik, ini luar biasa," candanya.
Ia pun mengajak penonton menyanyi bersama di lagu 'Fireflies'. Ia memberikan sedikit sentuhan rock di awal lagu lalu masuk menuju intro. Penonton histeris dan berjingkrak bersama. Adam memberi kesempatan reff pertama untuk dinyanyikan oleh penonton tanpa musik.
"I'm crazy about you," teriaknya.
Selang beberapa lagu, Adam membawakan 'Galaxies' dan 'Alligator Sky' versi duetnya dengan Shawn Chrystopher. Sang teman duet tidak hadir dalam pertunjukan namun Adam tetap terlihat menikmati menyanyikan lagunya.
Konser nyaris ditutup dengan 'The Yatch Club' yang dihiasi suara hujan badai. Ternyata hanya encore. Panggung pun gelap gempita. Lampu berkedip sesekali seakan-akan menunjukkan efek kilat.
Tak lama Adam dan teman-temannya kembali ke panggung, dua lagu penutup pun dibawakan dengan cemerlang. Konser pun berakhir pukul 22.30 WIB.
Secara keseluruhan Owl City menyuguhkan konser yang nyaris tanpa kata bosan. Meski sesekali sound terdengar terlalu bising karena banyaknya bunyi-bunyian yang coba diramu oleh Adam.
Tata cahaya pun sangat minimalis. Warna-warna indah tercipta dengan bantuan lampu sorot.
(yla/yla)