Festival dimulai pukul 19.30, walaupun bertajuk festival jazz, festival itu dibuka oleh pertunjukan ketoprak. Walaupun diguyur gerimis hujan, penampilan ketoprak mampu menghibur penonton yang menikmati pertunjukan sambil menyantap makan malam yang disediakan panitia.
Setelah penonton dihibur oleh pertunjukan ketoprak, saatnya musik jazz bergema di UGM. Petikan gitar nan indah dari musisi jazz legendaris Indonesia, Ireng Maulana, pun menjadi ajang pembukanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kolaborasi antara Ireng Maulana and Friends bersama Citra 'Idol' membawakan lagu milik band ST12, 'Saat Kau Jauh', sukses menghangatkan penonton. Setelah lagu ST 12, Citra membawakan lagu Armada, 'Mau Dibawa Kemana', yang langsung disambut tepuk tangan penonton.
"Senang sekali bisa nyanyi iringin sama Mas Ireng Maulana," ujar Citra di sela-sela penampilannya.
Selain berkolaborasi dengan Citra 'Idol', Ireng Maulana dan Friends juga berkolaborasi dengan penyanyi jazz 80-an, Margie Segers. Mereka pun mengubah lagu The Beatles 'Can't Buy Me Love' menjadi lebih jazzy.
Setelah penampilan Ireng Maulana and Friends dan Margei Serges, penonton kembali dimanjakan dengan permainan solo saxophone oleh Didiek SSS.
Sehabis penampilan solo dari Didiek SSS, Ireng Maulana and Friends berkolaborasi dengan penyanyi Harvey Malaiholo. Menurut Harvey, penampilannya kali ini, sebagai ajang reuni dengan Ireng Maulanan. Sebelumnya, Harvey dan Ireng pernah berkolaborasi dan sukses menelurkan tiga album.
"Malam hari ini saya bahagia bisa kembali reuni, bernostalgia dengan bapak ini (Ireng Maulana)," ujar Harvey.
Reuni Harvey Malaiholo dan Ireng Maulana, dibuka dengan lagu 'Under My Skin', kemudian dilanjutkan dengan hits-hits Harvey tahun 80-an seperti, 'Pelabuhan Cinta' dan 'Dia'. Duet musisi ternama Indonesia itu, kembali berhasil menghipnotis penonton.
Festival Jazz UGM 'Economics Jazz Live, Reborn' ditutup pada pukul 23.30 dengan aksi kolaborasi Ireng Maulana and Friends, Harvey Malaiholo dan Margei Serges. (fk/hkm)