Atiek telah tinggal di Amerika bersama suami Laurence Smith dan anak-anaknya selama 8 tahun belakangan. Perempuan yang gemar memakai kacamata gelap itu mengaku jarang bernyanyi di Amerika. Yuks simak obrolan bareng Atiek ketika ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (19/7/2010).
Setelah lama vakum, kangen nyanyi nggak?
Nggak terlalu. Ngga seperti ketika awal pindah ke Amerika kerinduannya. Tapi lama-lama aku malah aneh mulai nyanyi lagi.
Waktu awal sempat ditakut-takutin sama musisi selevel aku. Mereka bilang, "udah ngga usah nyanyi lagi, kita sudah ketuaan". Tapi tujuan aku ke Indonesia ini bukan untuk nyanyi, jadi sudah nggak terlalu ada pressure. Nggak nervous. Tenang biasa aja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuma ngurus anak aja.
Apakah ada keinginan untuk kembali ke dunia musik?
Kadang ingin, tapi kayaknya susah kalau tinggal di Amerika, karena manage-nya susah. Sudah berapa kali saya nyoba, dan itu harus mulai di Indonesia.
Nggak coba mengeluarkan album berbahasa Inggris?
Nggak. Kecuali aku ke Amerika emang niat nyanyi. Di Amerika udah terlalu banyak yang bagus-bagus, apalagi kalau aku berbahasa Inggris tapi logat Jawa, kan nggak lucu.
Pernah ada perasaan menyesal vakum dari dunia musik nggak?
Kadang. Kalau hidupnya lagi susah di Amerika, nelangsa. Kalau lihat anak-anak saya, worthed lah. Makin berumur kita mengesampingkan ego kita.
Menurunkan bakat musik ke anak nggak nih?
Mereka semua main musik. Tapi nggak mau jadi musisi
Mantan istri Ronny Sianturi itu telah tiga minggu di tanah air. Ia mengurus ayahnya yang sedang sakit. Perempuan berusia 47 tahun itu terakhir kali merilis album sekitar tahun 2000 silam.
(yla/yla)