Elsi Lontoh, selaku pimpinan KD Production menjelaskan asal-usus perseteruan dengan versinya. Menurut perwakilan manajemen penyanyi Krisdayanti itu, semua masalah terjadi karena uang.
"Kenapa ujung-ujungnya uang, karena semua ada buktinya, ada dasarnya. Di konser 3 diva 2006 kemarin, 2,25 miIiar itu murni untuk bayar Mas Erwin," jelas Elsi saat dihubungi detikhot lewat ponselnya, Sabtu (12/1/2008)
Lebih lanjut dia juga menjelaskan bahwa pada konser malam tahun baru lalu di hotel Gran Melia, yang memutuskan untuk tidak memakai orkestra Erwin Gutawa adalah pihak hotel, bukan manajemen 3 Diva. Seperti diberitakan sebelumnya, pihak Gran Melia keberatan untuk menyewa Erwin Gutawa ketidakcocokan harga dengan pihak Erwin. Akhirnya sebagai pengganti, konser 3 Diva diiringi oleh orkestra Dian HP.
"Masuk ke Melia prioritaskan Erwin Gutawa, tapi saya nggak bisa memaksakan, budgetnya nggak cocok dan pihak 3 Diva sudah tanda tangan kontrak," ujarnya.
'Perang dingin' dengan Erwin Gutawa menurut Elsi sudah muncul sejak Juli 2007 lalu. Saat itu, tiba-tiba saja pihak Erwin mengeluarkan peraturan secara sepihak. Salah satunya adalah mengenai konser 3 Diva yang harus selalu memakai orkestra Erwin. Jika tidak maka pihak 3 Diva harus membayarkan sejumlah uang kompensasi.
"Tidak boleh tampil tanpa dia dan kalau tanpa dia ada kompensasi," jelas Elsi.
Untuk menyelesaikan kisruh Erwin-3 Diva, belum ada rencana pertemuan di antara mereka sampai saat ini. Elsi berujar, hal itu karena kesibukan masing-masing pihak.
Elsi juga membantah kabar yang menyebutkan kalau 3 Diva, terdiri dari Titi DJ, Krisdayanti dan Ruth Sahanaya, bubar karena kisruh dengan Erwin. "Tidak akan pernah bubar...nggak akan ganti saat ini mereka sedang rekaman lagu baru dan bikin logo baru 3 diva, kegiatan mereka tidak terganggu," tandasnya.
(aak/eny)