‘In The Heart of the Sea’, opus terbaru Howard, juga bukan pengecualian. Mengangkat kisah nyata inspirasi di balik salah satu karya sastra terbesar sepanjang sejarah ‘Moby Dick’ tulisan Herman Melville (1851), film ini menceritakan tentang perjuangan sekelompok pelaut ketika mereka akhirnya berhadapan dengan paus putih raksasa yang meluluhlantakkan kapal mereka yang diberi nama Essex.
Dengan bangunan cerita yang begitu gampang diikuti, dibutuhkan aktor yang prima untuk membuat Howard mempersembahkan karya terbarunya sebagai tontonan yang menghibur. Bekerja sama kembali dengan Chris Hemsworth, Howard sepertinya tahu bagaimana cara membuat sang aktor menjadi sosok Owen Chase, kelasi yang teguh terhadap pendiriannya. Hemsworth yang mengalami perubahan drastis secara fisik memberikan penampilannya yang apik. Emosinya tersampaikan dengan baik, dan chemistry-nya dengan Benjamin Walker sebagai George Pollard Jr. yang menjadi katalis konflik juga mengesankan. Sayangnya kehadiran Cillian Murphy kurang dimanfaatkan dengan betul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Visual ‘In The Heart of the Sea’ adalah salah satu yang bisa membuat Anda menahan napas. Gambar dari Anthony Dod Mantle benar-benar mempesona. Gambarnya tidak hanya cantik namun juga dalam beberapa adegan bisa terlihat begitu menyeramkan. Editing Dan Hanley dan Mike Hill juga sangat efektif. Dengan durasi dua jam, film ini terasa lancar dan sangat playful. Howard mempunyai banyak waktu untuk membangun latar dan karakter-karakternya sebelum menceburkan semuanya ke dalam horor yang menegangkan.
Dengan CGI yang mumpuni, ‘In The Heart of the Sea’ adalah tontonan tentang survival yang sangat menghibur dan penuh dengan momen-momen menegangkan. Filmnya memang kurang unsur original seperti yang disajikan Howard dalam ‘Rush’, tapi setidaknya Anda akan lupa begitu Anda menyaksikan betapa sensasionalnya ketika paus putih tersebut menghancurkan Essex tanpa belas kasih hanya dengan sekali “kepret”.
Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.
(mmu/mmu)