Bagi cerita yang disukai, pengembangan cerita tentu terasa lebih mudah dilakukan. Apabila sekuel sudah menyentuh bagian akhir, tentu masih ada kesempatan untuk menggarap dari sisi prekuel, dan inilah yang dilakukan sutradara Leigh Whannell.
Lewat bendera Entertainment One Films, ia menggarap cerita 'Insidious 3' bersama Jason Blum sebagai produser di dua film sebelumnya, Oren Peli dan James Wan sang co-creator. Tim solid itu terbukti sudah mengubah uang jutaan dollar menjadi ratusan juta dollar ketika dirilis di bioskop.
'Insidious 3' menceritakan kisah tentang paranormal Elise Rainier (Lin Shaye) yang menggunakan kekuatannya melakukan kontak ke dunia lain. Ia memiliki misi menyelamatkan Quinn Brenner (Stefanie Scott ), gadis remaja yang menjadi target kekuatan gelap.
Ketika datang ke kediaman sang gadis, Elise mulai memiliki visi dan berupaya mengontak mendiang ibunya, tetapi arwah jahat malah berupaya memasuki tubuh Elise seperti yang terjadi di dua film sebelumnya.
'Insidious 3' tetap mengandalkan kekuatan terbesarnya mendatangkan penonton dengan menghadirkan adegan-adegan bikin kaget yang tak terduga. Tentu semua itu diiringi dengan musik yang bikin bulu kuduk merinding dan makin deg-degan.
Kemunculan hantu dilakukan secara sekilas, kemudian tiba-tiba-tiba berada di depan mata. Yang selalu dipertahankan dari franchise ini adalah nuansa suspense yang cukup konsisten. Tetapi, bagi Anda yang sudah menonton dua film sebelumnya, mungkin sudah cukup beradaptasi untuk mengantisipasi adegan-adegan yang bikin kaget tersebut.
Bagi Dermot Mulroney yang memerankan karakter ayah dari Quinn Brenner, seri 'Insidious' berperan cukup besar bagi perkembangan film horor, yang menurutnya sedang berada dalam era baru. 'Insidious 1' dan '2' cukup berpengaruh atas pergerakan itu," katanya.
Dermont berpendapat bahwa penggarapan cerita adalah hal paling penting. Meskipun tak ada efek canggih dan biaya produksi tinggi untuk menghadirkan ketakutan, seri 'Insidious' sudah cukup sukses.
(ich/ron)