.webp)
Kalian pasti sudah gak asing lagi dengan nama Fajar Nugra, Sadana Agung dan Radhika Djamil. Meski sekarang sudah punya nama dalam industri hiburan Tanah Air, mereka ternyata pernah mengalami pahitnya butuh uang.
Fajar Nugra ternyata memiliki titik paling rendah dalam kehidupannya. Hal tersebut terjadi saat Pandemi Covid-19. Saat semua pekerjaan dibatalkan, pendapatan Fajar sempat terhenti.
"Untungnya masih tinggal sama orang tua, jadi gak sampai kelaparan," kata Fajar di sela-sela promo film Warung Pocong di Jakarta, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan saking butuh uangnya, Fajar, sampai menjual sepatu kesayangannya. Ia sampai gak bisa tidur tuh sebelum menjual sepatunya itu.
Lantas ada lagi cerita dari Randhika Djamil soal kepepet mencari uang. Ternyata di 2018, Randhika Djamil, pernah hidup tanpa penghasilan.
"Waktu itu beneran kepepet, harus bayar kosan, harus kirim uang ke keluarga di Bandung," kenangnya.
Ia pun melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang. Dalam kesempatan itu, ia memberikan pesan bagi siapa saja yang kepepet butuh uang.
"Jangan langsung cari jalan pintas. Coba buka obrolan ke orang terdekat dan jual barang yang ada," terangnya.
Lain lagi dengan Sadana Agung, yang juga punya cerita mengenai kepepet butuh uang. Ia sampai jualan penghapus saat SD karena uangnya habis dipakai jajan.
"Jualan setip (penghapus) buat ongkos pulang sih udah paling aneh," ujarnya sambil ketawa.
Beranjak dewasa, kreativitas darurat itu berlanjut. Pernah, karena lagi butuh uang buat beli sesuatu yang diincar, Sadana sempat jadi joki skripsi. Bukan karena malas, tapi karena tahu dirinya bisa, dan butuh uang.
Dalam berbagai kesulitan yang pernah dialami, mereka ternyata tetap bisa menjalankan hidup dengan penuh kewarasan.
Lantas bagaimana jika cerita ketiganya dituangkan dalam film Warung Pocong? Film ini bercerita tentang tiga pemuda terjerat dalam masalah finansial masing-masing. Saat kesempatan emas datang dalam bentuk lowongan kerja, mereka bertugas sebagai pegawai warung dengan gaji fantastis. Mereka tak berpikir dua kali untuk menerima tawaran itu. Pekerjaan ini kemudian membawa mereka ke desa terpencil bernama Lali Jiwo.
Di desa misterius ini, mereka mulai mengalami kejadian-kejadian aneh. Perlahan, mereka menyadari bahwa pekerjaan ini bukanlah jalan keluar dari masalah mereka, melainkan awal dari sebuah jebakan mengerikan.
Jika tak ada halangan film ini bakal tayang pada 2025.
(wes/pus)
