Sepertinya kerjasama Christopher Nolan dengan IMAX akan berjalan lebih panjang lagi setelah kesuksesan yang diraih film terkininya yakni Oppenheimer yang berhasil menaikan keuntungan perusahaan tersebut hingga mencapai 50 persen. Keputusan Imax untuk memberikan hak istimewa pada film tersebut pun membuat keuntungan yang dirasakan oleh kedua belah pihak.
Apalagi Nolan selalu mempromosikan agar para penontonnya menyaksikan film tersebut di IMAX agar bisa mendapatkan pengalaman yang berbeda dan maksimal atas karyanya itu.
Dilansir dari Collider disebutkan jika Oppenheimer berhasil meraup keuntungan sebesar 180 juta USD dari Imax atau sekitar 20 persen dari pendapatan total film itu hingga saat ini. Sementara IMAX sendiri mendapatkan keuntungan sebesar 12 juta USD dan membuat kenaikan pesat setelah pada tahun lalu mereka mengalami kerugian hingga 9 juta USD.
Total revenue dari perusahaan ini pun mencapai 103,9 juta USD dan mengalami kenaikan sebesar 51 persen dibandingkan tahun lalu. Raihan ini seolah membuktikan jika para penikmat film makin berminat untuk menjajal cinematic experience yang lebih besar dan lebih baik dibandingkan bioskop biasanya.
Sutradara Christopher Nolan terkenal senang sekali menggunakan kamera-kamera IMAX dalam beberapa filmnya seperti Dark Knight( 2008), The Dark Knight Rises (2012) dan Dunkirk (2017) menggunakan kamera IMAX 70 mm.
Kamera itu termasuk salah satu yang sangat mahal, bahkan harganya mencapai 500 ribu USD atau senilai Rp 7,5 miliar. Dan Nolan dengan santainya menghancurkan tiga kamera tersebut untuk film-filmnya sehingga membuatnya berhutang 1,5 juta USD atau sebesar Rp 22,7 miliar pada IMAX.
Jumlah utang ini pun akan terus bertambah mengingat Nolan yang kembali menggunakan kamera IMAX untuk film terbarunya yakni Oppenheimer. Ia bahkan cukup menyiksa kamera tersebut dengan mengambil film hingga sepanjang 17,7 km dan seberat 272 kg untuk proyek yang dibintangi Cillian Murphy tersebut.
Meski begitu IMAX sepertinya tak pernah kehilangan kepercayaannya pada Christopher Nolan. Terbukti mereka masih meminjamkan kamera terbaiknya dan juga memberikan 25 studio yang berada di Amerika Serikat untuk pemutaran film Oppenheimer selama tiga minggu penuh dan membuat Mission: Impossible-Dead Reckoning Part One terpaksa hanya bisa diputar selama satu minggu saja di sana.
Kerjasama apik itu pun menghasilkan catatan bagus di mana Oppenheimer berhasil mengumpulkan pendapatannya menjadi USD 942,2 juta atau senilai Rp 15 triliun dan mengalahkan catatan yang ditorehkan oleh Bohemian Rhapsody sebagai film biopik paling laris dengan jumlah USD 910,8 juta atau sebesar Rp 13,9 triliun pada 2018.
Tak hanya kesuksesan secara box office saja, film yang dibintangi Cillian Murphy itu digadang-gadang akan meraih sukses besar dalam beberapa ajang penghargaan sebagaimana yang pernah diraih oleh Bohemian Rhapsody. Mereka disebut-sebut akan mendominasi Oscar 2024 mendatang bersama dengan Barbie.
Lihat Video: Raup USD 912,7 Juta, Oppenheimer Jadi Film Biopik Terlaris di Dunia
(ass/dar)