.webp)
Menjadi bintang laga pada era 80-an tentunya lebih sulit karena teknologi visual efek (VFX) dan Computer Generated Image (CGI) belum secanggih saat ini. Tak hanya adegan-adegan berbahaya yang menjadi tantangan di sana, lokasi syuting pun cukup menguras energi dan bisa membuat mereka cedera fatal.
Seperti yang dialami oleh Arnold Schwarzenegger kala menjalani syuting Conan the Barbarian pada 1982. Ia mengaku ada banyak sekali kesulitan yang ditemuinya selama syuting film tersebut. Berbagai adegan berbahaya dan menjijikan pun terpaksa dilakoninya, seperti memakan bangkai burung nasar.
Setelah melakoni adegan itu pun ia harus mencuci mulutnya selama belasan menit dengan alkohol dan adegan menggigit bangkai itu pun tak dilakoninya sekali saja, melainkan beberapa kali pengambilan adegan. Lalu apa lagi pengalaman yang dirasakan oleh Arnold selama syuting?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Russell Crowe, Tubuhmu Itu Lo! |
"Aku belajar untuk mengendarai kuda, unta dan gajah. Aku belajar melompat dari sebuah batu besar, memanjat dan berayun dengan tali panjang serta cara jatuh dari ketinggian. Tapi di antara itu semua, Milius (sang sutradara) memaksaku melakukan semuanya sendirian. Aku berguling di antara batu selama beberapa adegan hingga tanganku berdarah."
"Aku dikejar-kejar anjing liar yang berusaha menggigitku. Aku menggigit bangkai burung nasar yang membuatku harus mencuci mulutku dengan alkohol setiap kali beradegan. Bahkan pada hari pertama syuting aku sudah terluka pada bagian punggungku hingga mendapatkan 40 jahitan," kenangnya dalam wawancara bersama Insider.
 Cuplikan adegan Arnold Schwarzenegger dan sutradara John Milius di Conan The Barbarian (1982). Foto: Dok. Ist |
Kisah Conan The Barbarian memang menjadi salah satu tayangan yang paling ikonik hingga saat ini. Setelah beberapa dekade, karakter yang diangkat dari buku karya Robert E Howard itu dikabarkan akan hadir kembali sekuelnya dan menjadi film ketiga dari kisah tersebut.
Kabar ini pertamakali diumumkan oleh Arnold pada Mei 2023 dimana ia menyebutkan masih terjadi penundaan karena masalah di hak ciptanya. Ada masalah karena sebelumnya film tersebut dibuat rebootnya oleh produser Fredrik Malmberg pada 2011 dan ia masih memegang hak penggunaan karakter itu.
"Sebelum ia menjual haknya untuk satu atau dua film, atau untuk waralaba, tak ada yang bisa kau lakukan dengan itu," ujarnya.
Arnold juga mengaku sempat dibohongi oleh Malmberg yang menyebutkan ia sudah punya kontrak dengan Netflix untuk menggarap Conan, namun ketika dikonfirmasi pada layanan OTT tersebut ternyata tak ada perjanjian apa pun dan juga rencana untuk menggarap kisah tersebut.
(ass/wes)
