Film Catatan Si Boy sudah bisa disaksikan di bioskop sejak 17 Agustus kemarin setelah penantian yang cukup panjang dari Manoj Punjabi. Proses panjang untuk 'mengambil' kisah itu pun sepertinya berbuah manis mengingat ekspresi Manoj dan sang sutradara, Hanung Bramantyo, di ajang gala premierenya beberapa waktu lalu.
Dalam sebuah kesempatan, detikcom pun mewawancarai keduanya di waktu yang terpisah terkait proyek tersebut. Bos MD Entertainment itu pun mengatakan jika kisah Boy sudah menjadi salah satu yang paling disukai olehnya sejak ia remaja. Ia pun merasa nostalgia saat kembali menghadirkan roman remaja itu dalam versi terbaru.
Meski begitu, Manoj dan Hanung tak mau sekadar memberikan nostalgia saja pada para penonton Catatan Si Boy 1987, ia ini meregenerasi kisah itu sehingga menjadi cukup relate dengan remaja saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun memberikan pujian pada kemampuan Angga Yunanda yang berhasil lepas dari bayang-bayang Boy versi dari Onky Alexander.
"Setelah nonton itu saya merasa nostalgia dan di sini bagi saya dia (Angga Yunanda) bukan kayak Onky, Angga punya kelebihan lain dan dapat banget jadi Boy nya. Ya saya harap penonton bisa dapat hal itu juga dan relatable juga untuk anak-anak muda," ungkapnya.
Manoj pun menceritakan jika penggarapan Catatan Si Boy berjalan cukup lama karena mereka dipusingkan dengan penentuan konsep cerita. Mereka sempat berdiskusi panjang soal penggarapan film itu, apakah hanya mengambil judulnya saja dan menghadirkan cerita yang berbeda atau benar-benar menyamakan dengan film aslinya.
Diskusi panjang itu sampailah pada keputusan bahwa mereka akan menghadirkan versi reboot dari Catatan Si Boy, sehingga tak banyak perubahan berarti dan hanya memodifikasi kisah agar lebih masuk dengan suasana di zaman sekarang. Dan lagi-lagi demi menyasar penonton muda.
Keinginan Manoj untuk memperkenalkan Boy pada generasi muda begitu besar. Bahkan ia memberikan target jika film ini bisa memberikan gebrakan di layar bioskop sehingga tak lagi terlalu monoton dengan film-film horor saja.
"Saya nggak bohong, ini cukup sulit untuk film drama yang berjalan dan diterima. Tapi ini kan bukan cuma drama, ini romance, love story. Apa ini bisa jadi next Dilan? Saya harap Boy ini jadi sesuatu yang digemari, jadi saya pengin ini jadi warna baru di bioskop biar nggak cuma horor aja. Ya kita mau film bagus diterima dan diapresiasi, jadi orang mau buat film-film begini," pungkasnya.
(ass/ass)